Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda di Desa Leces Kabupaten Probolinggo
Abstract
Tindak tutur sebagai wujud peristiwa komunikasi mempunyai fungsi, mengandung maksud, dan tujuan tertentu, serta dapat menimbulkan pengaruh akibat pada mitra tutur. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur untuk meminta mitra tutur melakukan sesuatu seperti yang diujarkan penutur, misalnya memerintah, meminta, ataupun melarang.
Penelitian mengenai tindak tutur direktif, terutama tindak tutur direktif guru, penting dilakukan, karena tindak tutur guru penting untuk pembentukan karakter muridnya. Di samping itu, tindak tutur direktif dapat memberikan dampak pada diri murid. Oleh karena itu, tindak tutur direktif ini perlu dilakukan dengan bijaksana dan santun sesuai situasi, kondisi, dan tujuannya, agar murid memenuhi perintah guru tanpa harus merasa takut atau terancam. Penelitian ini berusaha menggali tindak tutur direktif guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Subjek dalam penelitian ini adalah dua guru yang mengajar di Taman Kanak- Kanak Bunda Ninik S. Ananda di Desa Leces Kabupaten Probolinggo. Guru pertama adalah Ibu Liana yang mengajar di kelas A1 dan guru kedua adalah Ibu Henik yang mengajar di kelas B2. Data pada penelitian ini diperoleh dari tuturan dan konteks tuturan guru ketika melaksanakan proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda di Desa Leces Kabupaten Probolinggo. Data tersebut diperoleh dari dua guru yang mengajar di dua kelas yaitu kelas A1 dan B2.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap). Pada teknik ini, peneliti hanya berperan sebagai pengamat pengguna bahasa oleh guru kepada murid. Peneliti tidak terlibat langsung dalam peristiwa pertuturan yang tuturannya sedang diteliti. Peneliti hanya menyimak tuturan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda yang digunakan oleh guru kepada murid.
Identifikasi data dilakukan dengan cara mendengar kembali rekaman serta membaca catatan yang telah ditranskripsi. Data transkripsi percakapan guru kepada murid yang diperoleh pada saat proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda diklasifikasikan berdasarkan jenis tuturan. Data yang sudah dikumpulkan dan diklasifikasi, kemudian dianalisis dengan dideskripsikan secara terperinci. Data dianalisis berdasarkan teori yang berkaitan dengan tindak tutur direktif interaksi guru kepada murid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif yang digunakan guru kepada murid pada Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda di Desa Leces Kabupaten Probolinggo ada enam jenis. Enam jenis tindak tutur direktif tersebut adalah : (1) direktif permintaan (requestives), (2) direktif pertanyaan (questions), (3) direktif perintah (requirements), (4) direktif larangan (prohibitive), (5) direktif pemberian izin (permissives), dan (6) direktif nasihat (advisories). Penggunaan tindak tutur direktif permintaan misalnya, “Ayo sini maju ke depan!”. Penggunaan tindak tutur direktif pertanyaan misalnya, “Main apa lagi?”. Penggunaan tindak tutur direktif perintah misalnya, “Anak-anak yang tidak, Ibu panggil, tolong tenang!”. Penggunaan tindak tutur direktif larangan misalnya, “Ridwan jangan maju ke depan lagi, Nak”. Penggunaan tindak tutur direktif pemberian izin misalnya, “Silahkan ambil tasnya, Nak!”. Penggunaan tindak tutur direktif nasihat misalnya, “Kalau mencuri, tangannya dipotong”.
Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan tindak tutur direktif guru di Taman Kanak-Kanak Bunda Ninik S. Ananda di Desa Leces Kabupaten Probolinggo yaitu, karena partisipan tuturan, konteks tuturan, dan tujuan tuturan. Faktor partisipan tutur, misalnya adalah hubungan kedekatan antara guru dan murid. Faktor konteks tuturan yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur direktif yaitu latar belakang pengetahuan guru. Faktor tujuan tuturan yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur direktif adalah sebagai pengetahuan untuk penumbuh kesadaran murid dalam belajar.