dc.description.abstract | Pembelajaran pada kurikulum 2013 erat kaitannya dengan teknologi
informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran adalah berupa media pembelajaran. Media merupakan pembawa
informasi/pesan dari pemberi/pendidik ke penerima/peserta didik. Pada
pembelajaran sejarah, media sangat cocok untuk digunakan sebagai alat bantu
maupun sumber belajar karena media dapat memproyeksikan peristiwa masa
lampau dan dihadirkan di masa kini sebagai bahan belajar. Namun, berdasarkan
penelitian pendahuluan di SMAN 3 Jember, SMAN Ambulu dan SMAN
Rambipuji, permasalahan yang ditemukan adalah penggunaan media masih sangat
minim yakni 25%, karena penggunaan sumber belajar lain selain buku dan LKS
hanya memperoleh persentase 16%. Pembelajaran di ketiga sekolah tersebut
masih menggunakan bahan ajar konvensional seperti buku dan LKS. Dari
permasalahan yang ditemukan, maka muncul kebutuhan akan media pembelajaran
sebagai media dan sumber belajar.
Media pembelajaran yang dibutuhkan adalah media pembelajaran yang
tentunya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Berdasarkan
penelitian pendahuluan, di tiga SMA yang diteliti menunjukkan data peserta didik
memiliki motivasi rendah terhadap pembelajaran sejarah sebesar 4,88% dan hasil
data gaya belajar sebesar 57,17% visual, 33,37% auditori, dan 14,66% kinestetik.
Maka, media yang dibutuhkan adalah media yang bersifat visual-auditori dan juga
memotivasi peserta didik selain buku dan LKS atau media yang bersifat
konvensional.Dengan demikian, media yang sesuai adalah Prezi. Prezi adalah media
berbasis multimedia yang mampu menggabungkan beberapa konten seperti ulisan, gambar, video, chart, diagram dan link dari internet menjadi satu.
Sehingga, Prezi otomatis memenuhi kebutuhan dan kriteria peserta didik karena
mempunyai sifat visual-auditori. Prezi mampu memvisualisasikan materi dan
memotivasi karena tidak bersifat konvensional. Maka rumusan masalah dari
penelitian pengembangan ini adalah: (1) bagaimana hasil validasi ahli terhadap
media Prezi ?; (2) bagaimana tingkat efektivitas media Prezi pada mata pelajaran
sejarah indonesia SMA kelas XI ? Adapun tujuan dari penelitian pengembangan
ini adalah: (1) menghasilkan produk berupa media Prezi yang tervalidasi oleh ahli;
(2) mengetahui tingkat efektivitas media Prezi pada mata pelajaran sejarah
indonesia SMA kelas XI. Pada penelitian pengembangan ini model
pengembangan yang digunakan adalah Model pengembangan ASSURE (Analyze,
State, Select, Utilize, Requirez, dan Evaluate).
Produk media Prezi yang telah dihasilkan tersebut selanjutnya divalidasi
diantaranya oleh: (1) validasi ahli isi bidang studi pada kualifikasi baik dengan
persentase 80%; (2) validasi media dan desain pembelajaran pada kualifikasi baik
juga, dengan persentase 80%; (3) validasi bahasa dengan kualifikasi sangat baik
dengan persentase 86%. Selanjutnya hasil uji efektivitas dari kelompok kecil
diperoleh hasil gain score 0,6% dengan kategori sedang. Hasil uji efektivitas dari
kelompok besar diperoleh hasil gain score 0,73% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil validasi ahli, produk media Prezi dengan model
pengembangan ASSURE mata pelajaran sejarah indonesia SMA kelas XI yang
dikembangkan telah tervalidasi ahli dan memperoleh hasil yang baik. Selain itu
berdasarkan hasil uji coba, media Prezi mampu meningkatkan efektivitas
pembelajaran peserta didik pada mata pelajaran sejarah indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan, bahwa media Prezi efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran
karena terbukti telah tervalidasi ahli dan memperoleh hasil yang baik, serta media
Prezi Mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran sejarah. | en_US |