PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENT (TGT) DISERTAI MEDIA ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 2 TEMPEH
Abstract
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari.
Salah satu penyebab sulitnya mempelajari fisika adalah penggunaan model
pembelajaran yang monoton dan membosankan. Hal tersebut menyebabkan siswa
merasa bosan dan kesulitan dalam mempelajari fisika.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dengan guru fisika SMP
Negeri 2 Tempeh ditemukan bahwa aktivitas belajar fisika masih tergolong
rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang cenderung pasif dan kurang
memperhatikan guru. Aktivitas siswa yang memperhatikan penjalasan guru
45,83%, mengajukan pertanyaan 37,5%, keaktifan dalam berdiskusi 45,83%,
kemampuan dalam mengemukakan pendapat 37,5%, kerjasama antar kelompok
54,17%, dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan 48,61%. Selain itu,
ketuntasan hasil belajar fisika kelas VII H juga masih rendah. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Siswa yang dapat dinyatakan tuntas belajar hanya 37,5% mengingat
KKM yang harus ditempuh siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam
pembelajaran yaitu minimal memperoleh nilai ≤ 70. Rendahnya ketuntasan hasil
belajar siswa kelas VII H menunjukkan siswa kurang menguasai konsep fisika.
Dari hasil identifikasi masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian
tindakan kelas yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
disertai media ular tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk
mendeskripsikan peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai media ular tangga pada kelas VII H
SMP Negeri 2 Tempeh; (2) Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai media ular tangga pada kelas
VII H SMP Negeri 2 Tempeh.
Penelitian ini dilakukan di Kelas VII H SMP Negeri 2 Tempeh. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test dan dokumentasi.
Teknik Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Persentase
aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar
digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara
pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.
Dari hasil analisis kegiatan observasi didapatkan bahwa pada siklus I
besarnya persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mengalami
peningkatan dengan besarnya persentase aktivitas belajar siswa 69,04% dan
termasuk dalam kategori aktif. Pada siklus 2 besarnya persentase secara klasikal
aktivitas belajar siswa secara individu meningkat menjadi 83,33% dan termasuk
dalam kategori sangat aktif. Dengan demikian aktivitas belajar siswa secara
keseluruhan pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dinyatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase
ketuntasan hasil belajar juga mengalami peningkatan. Pada siklus 1 besarnya
presentase ketuntasan hasil belajar menjadi 58,33% dan pada siklus 2 sebesar
87,5%.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah : (1) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai media ular
tangga dapat meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa kelas VII H SMP Negeri
2 Tempeh semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 dengan peningkatan pada
kategori sangat aktif; (2) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT disertai media
ular tangga dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VII H
SMP Negeri 2 Tempeh semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 dengan
peningkatan pada kategori sedang.