Kajian Akad Dan Pengelolaan Keuangan Pada Bidang Properti Syariah : Studi Pada Lukasya Land

Abstract

Antusiasme masyarakat dengan adanya bisnis properti dengan konsep transaksi kepemilikan sesuai dengan syariah Islam begitu besar yaitu dengan menggunakan konsep tanpa riba, tanpa denda, tanpa sita, tanpa asuransi, tanpa BI cheking, dan tanpa akad bermasalah. Bisnis properti syariah identik dengan menggunakan akad (tranksaksi) yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan adanya bisnis syariah dapat membantu masyarakat mendapatkan hunian yang halal dan tidak memberatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji akad syariah dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan syariah. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksploratori yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali informasi tentang topik kajian akad dan pengelolaan keuangan pada bisnis syariah khususnya properti dengan tujuan untuk kepentingan pendalaman danpenelitan lanjutan. Informan yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive yaitu nasabah yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan memahami mengenai topik yang akan diteliti oleh peneliti dan melakukan pembelian rumah. Penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat analisis deskriptif yang merupakan proses penggambaran kondisi penelitian. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Penelitian ini memperoleh hasil dan kesimpulan adalah akad syariah yang digunakan oleh Lukasya Land Properti Syariah Jember terdiri dari beberapa akad diantaranya akad murabahah, akad bid dyain wa at taqsith, akad ijarah, dan akad isthisna’. Adapun sistem dan konsep akad pada Lukasya Land: Lukasya Land tidak bekerjasama dengan pihak bank, tidak menerapkan bunga, tidak ada denda, tidak ada sita, tidak ada asuransi, tanpa BI Checking, dan tidak ada dua transaksi dalam satu akad. Jaminan yang diterapkan berupa akad wadi’ah. Islam tidak memberikan batasan tertentu terhadap laba atau keuntungan dalam transaksi jual beli. Keuntungan kadang dapat dipastikan terkadang tidak dapat dipastikan. Dalam hal ini Lukasya Land dalam pengambilan keuntungan sesuai dengan kehendak pemilik dengan tidak melebihi batasan keuntungan yang ditentukan. Sedangkan dalam penentuan harga yang diterapkan Lukasya Land, dimana harga tunai dengan harga kredit berbeda yaitu harga tunai ditentukan dengan nilai index, sedangkan harga kredit/angsuran ditentukan dengan margin. Dengan demikian, Lukasya Land dalam menentukan perubahan harga yaitu melihat pada lokasi yang mempengaruhi terjadinya inflasi pada harga yang ditetapkan. Selain itu, perubahan harga juga terjadi ketika mengalami masa sepi (paceklik) atau melihat dari kondisi pihak nasabah.