Pengaruh Brand Communication Dan Brand Image Terhadap Brand Loyalty Melalui Brand Trust (Studi Konsumen Sabun Mandi Merek Lifebuoy Di Kota Jember)

Abstract

Konsumen memiliki harapan terhadap merek harus diperhatikan secara serius oleh perusahaan. Harapan yang terpenuhi akan membuat perusaahan memiliki brand image yang positif di mata para konsumen. Brand image yang positif maka akan konsumen memiliki sikap brand trust terhadap merek yang diciptakan oleh perusahaan. Konsumen yang sudah memiliki sikap brand trust, maka konsumen tersebut akan masuk pada tahap selanjutnya yaitu memiliki sikap brand loyalty terhadap suatu merek. Brand loyalty tersebutlah yang sangat dibutuhkan perusahaan untuk tetap menjaga eksistensinya di pasar serta mampu bersaing secara kompetitif dengan para pesaingnya. Untuk mewujudkan itu semua, hal pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah bagaimana mengenalkan serta mengedukasi konsumen secara luas terhadap merek yang akan dipasarkan oleh perusahaan atau yang kita kenal dengan Brand Communication. Industri toiletries adalah industri yang memproduksi produk – produk konsumen yang digunakan untuk kebersihan maupun kecantikan pribadi. Industri toiletries terdiri dari ragam produk seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sampo. Salah satu produk toiletries yang banyak digunakan adalah sabun mandi. Sabun mandi menjadi produk kebutuhan primer dalam kehidupan karena sebagian besar masyarakat menggunakan sabun mandi setiap harinya untuk membersihkan badan dari kuman dan memberi wangi pada tubuh. Perusahaan sabun mandi yang beredar di pasar di Indonesia, antara lain Lifebuoy, Dove, Lux, Shinzu’i, GIV, Nuvo, Dettol. Beberapa produk tersebut bersaing secara ketat dalam memperebutkan konsumen dengan cara terus berkreasi baik dari segi kemasan, iklan, komunikasi produk, harga, manfaat dan lain sebagainya. Peneliti melakukan studi terhadap brand loyalty sabun mandi merek Lifebuoy dengan cara melihat TOP Brand Index, dimana dalam beberapa tahun terakhir sabun Lifebuoy menduduki peringkat teratas. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa brand communication, brand image, serta brand trust yang dilakukan PT. Unilever dinilai cukup baik. Namun perlu diuji apakah hal tersebut juga berlaku di Kota Jember yang dipilih peneliti sebagai tempat penelitian, juga perlu dikaji lebih jauh seberapa besar pengaruh variable-variabel tersebut dalam mempengaruhi tingkat brand loyalty sabun mandi merek Lifebuoy itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh signifikan brand communication, dan brand image terhadap brand loyalty melalui brand trust konsumen sabun mandi merek Lifebuoy di Kota Jember. Objek pada penelitian ini adalah konsumen konsumen sabun mandi merek Lifebuoy yang pernah menggunakan sabun Lifebuoy itu sendiri. Sampel dari penelitian ini berjumlah 128 responden, dengan jumlah indikator variabel yaitu 16. Metode analisis yang digunakan yaitu Path Analysis. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, 1). Hasil pengujian regresi atas pengaruh brand communication terhadap brand trust menunjukkan hubungan yang positif signifikan. Ini membuktikan brand communication yang baik akan meningkatkan brand trust. 2). Hasil pengujian regresi atas pengaruh brand image terhadap brand trust menunjukkan hubungan yang positif signifikan. Ini membuktikan bahwa brand image yang baik akan meningkatkan brand trust. 3). Hasil pengujian regresi atas pengaruh brand communication terhadap brand loyalty menunjukkan hubungan yang positif signifikan. Ini membuktikan brand communication yang baik akan meningkatkan brand loyalty. 4). Hasil pengujian regresi atas pengaruh brand image terhadap brand loyalty menunjukkan hubungan yang positif signifikan. Ini membuktikan brand image yang baik akan meningkatkan brand loyalty. 5). Hasil pengujian regresi atas pengaruh brand trust terhadap brand loyalty menunjukkan hubungan yang positif signifikan. Ini membuktikan brand trust yang baik akan meningkatkan brand loyalty.