Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127354
Title: | Pengaruh Kurs dan Foreign Direct Investment Terhadap Ekspor Manufaktur di Indonesia |
Authors: | ARIFIN, Islamia Ainul |
Keywords: | Ekonomi Moneter Investasi Ekspor Manufaktur Foreign Direct Investment |
Issue Date: | 23-Jun-2023 |
Publisher: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Abstract: | Globalisasi ekonomi biasanya dikaitkan pada proses internasionalisasi produksi, perdagangan, serta pasar uang. Banyak negara di dunia berlomba-lomba dalam meningkatkan aliran masuk Foreign Direct Investment (FDI) serta pangsa pasar ekspor dalam perdagangan internasional. Kedua kegiatan tersebut telah dianggap sebagai hal yang dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Keterbukaan ekonomi adalah faktor penting yang berkontribusi dalam pertumbuhan di suatu negara karena hal itu dapat memberikan sebuah peluang pada setiap negara untuk mengekspor barang. Pada akhirnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekomi di era global ini mendorong negara-negara di dunia melakukan ekspor melalui perdagangan internasional untuk memperkuat posisi mereka di dunia internasional. Semakin pesatnya perkembangan globalisasi itu pula membuat hubungan antar negara semakin meluas ke segala aspek seperti membuka kesempatan investasi dikancah internasional. Investasi langsung oleh asing merupakan ciri keterbukaan ekonomi dan adanya globalisasi ekonomi. Salvatore (2007). Industri manufaktur di Indonesia mengalami pertumbuhan yang tinggi pada periode akhir 1980-an hingga akhir tahun 1997 sebagai dampak kebijakan di sektor industri yang bersifat outward looking. Kebijakan yang bertujuan mendorong industri berorientasi ekspor ini (outward looking) dimulai sejak tahun 1985 melalui reformasi kepabeanan yang telah mengurangi clearing time dan biaya impor untuk bahan baku. Pemerintah juga membentuk Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk (P4BM) yang memberikan fasilitas pengembalian pajak dan pengecualian tarif bagi perusahaan yang melakukan ekspor. Selain itu deregulasi investasi juga dilakukan untuk menarik Foreign Direct Investment (FDI). Kebijakan tersebut telah berhasil meningkatkan FDI Indonesia dari USD 1,7 pada tahun 1986 menjadi USD 12,5 pada tahun 1991 (ADB, 2014). Berbagai paket kebijakan pemerintah telah berhasil meningkatkan ekspor manufaktur Indonesia dari hanya 7% menjadi 50% dari total ekspor pada tahun 1997. Hasil analisis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan beberapa hasil hubungan yang mempengaruhi variabel-variabel yang mencerminkan Kurs dan Foreign Direct Investment (FDI) dicerminkan dengan ekspor manufaktur. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Kurs menunjukkan bahwa signifikan dengan arah pengaruh negatif terhadap ekspor manufaktur hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghani dan Aridul (2020) yang menunjukkan hasil pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia. Variabel FDI menunjukkan arah pengaruh poistif terhadap ekspor manufaktur hal ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Julius Natanael dan Nyoman Djinar (2019) yang menunjukkan hasil bawah secara parsial variabel Foreign Direct Investment berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor Indonesia. |
Description: | Validasi_firli_9_Juli_25 |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127354 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Economic and Business |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
PENGARUH KURS DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT TERHADAP EKSPOR MANUFAKTUR DI INDONESIA.pdf Until 2027-12-31 | 1.49 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools