Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110063
Title: Penentuan Indeks Pencemaran Kualitas Air Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Metode IP dan NSF-WQI (Segmen Kecamatan Rambipuji-Puger)
Authors: FIRMASYAH, Jefri Wahyudi
Keywords: PENCEMARAN
KUALITAS AIR SUNGAI BEDADUNG
METODE IP
NSF-WQI
Issue Date: 2022
Publisher: Fakultas Teknologi Pertanian
Abstract: Kecamatan Rambipuji-Puger merupakan daerah yang dilewati oleh aliran Sungai Bedadung. Berdasarkan BPS Kabupaten Jember (2019) tiga kecamatan tersebut merupakan daerah padat penduduk. Hal tersebut berpotensi terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Terdapat banyak kegiatan masyarakat yang membuang limbahnya langsung pada Sungai Bedadung seperti limbah domestik, industri dan pertanian. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember No 1 tahun 2015, Kecamatan Rambipuji merupakan daerah PPK (Pusat Pelayanan Kegiatan), Kecamatan Balung merupakan daerah PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) dan Kecamatan Puger merupakan daerah PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan). Berdasarkan fungsinya, setiap wilayah memiliki beberapa fungsi yang sama yaitu pada jasa pariwisata dan pertanian. Kebutuhan bahan baku air untuk jasa pariwisata dan pertanian harus sesuai dengan standar baku mutu air kelas 2 (Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021). Menurut Novita dkk. (2021) mengatakan bahwa status kualitas air Sungai Bedadung saat ini masih berada di dalam kelas 3. Tujuan penelitian ini untuk memantau status mutu air dari waktu ke waktu pada Sungai Bedadung. Penelitian ini menggunakan dua metode indeks kualitas air yaitu IP dan NSF-WQI (National Sanitation Foundation Water Quality Index) . Metode IP digunakan karena menjadi anjuran pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. NSF-WQI dipakai karena metode ini memiliki kesamaan dengan metode IP yaitu dapat digunakan pada data tunggal. Penelitian dilakukan di Sungai Bedadung segmen Kecamatan RambipujiPuger Kabupaten Jember Jawa Timur pada Desember 2021 sampai Februari 2022. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan didapat kesimpulan sebagai berikut. Pada analisis kualitas air didapat parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu adalah total fosfat pada ke 4 titik yang diakibatkan dari limpasan air irigasi, TSS pada titik 4 yang diakibatkan tingginya tingkat erosi pada Sungai Bedadung karena jenis tanah DAS Bedadung yaitu latosol, andosol dan regosol dan fecal coliform pada titik 3 diakibatkan karena limbah domestik yang tinggi seperti pembuangan limbah peternakan langsung pada badan sungai. Status mutu pada Sungai Bedadung dengan menggunakan metode IP mendapatkan rentang nilai 1,96-4,70 dan tergolong pada kategori tercemar ringan yang artinya tidak memenuhi baku mutu kelas 2. Pada metode NSF-WQI mendapatkan rentang nilai 54-61 dan tergolong pada kategori sedang.
Description: Finalisasi oleh Taufik Tgl 11 Oktober 2022
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110063
Appears in Collections:UT-Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
181710201091_Jefri Wahyudi Firmansyah.pdf
  Until 2027-08-09
3.32 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools