Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107407
Title: | Pengaruh Model Pembelajaran Learning Together Disertai Teknik Concept Mapping Terhadap Kesadaran Metakognisi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA |
Authors: | ROFIK, Ainur |
Keywords: | MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER CONCEPT MAPPING |
Issue Date: | 16-Jul-2021 |
Publisher: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Abstract: | Model Pembelajaran Learning Together adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok untuk menangani suatu tugas, model pembelajaran ini yang banyak diminati siswa karena mereka dapat bertukar pikiran satu sama lain, pemecahan suatu permasalahan dilakukan secara bersama-sama, dan saling membantu antar anggota. Hal inilah mempermudah pemahaman siswa dalam proses belajarnya. Model pembelajaran learning together memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihan model pembelajaran ini siswa dalam proses belajar bersama dengan kelompok, mampu meningkatkan kualitas dalam berpikir karena telah membiasakan diri menjadi pembelajar yang mandiri dalam menghadapi suatu permasalahan, nantinya akan berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik. Kelemahan dari model pembelajaran ini adalah siswa terkadang enggan dalam menyelesaikannya jika tidak benar-benar menguasai materi dan juga takut terjadi miskonsepsi. Hal tersebut telah ditanggulangi dengan menerapkan teknik Concept Mapping guna meminimalisir miskonsepsi pada siswa ketika menyelesaikan permasalahan dan lebih mudah mengingat pokok bahasan pada materi yang dipelajari. Pemilihan model pembelajaran yang diterapkan sangatlah penting karena dapat berpengaruh besar dalam hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Together disertai teknik Concept Mapping terhadap kesadaran metakognisi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental yang melibatkan dua kelas, satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pemilihan kelas dilakukan melalui uji normalitas dan homogenitas dari seluruh kelas XI MIPA menggunakan data nilai harian biologi. Data telah terbukti berditribusi normal dan homogen maka, kelas dapat dipilih melalui random sampling sehingga terpilih kelas MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Waktu pembelajaran pada materi jaringan tumbuhan pada kedua kelas berlangsung selama tiga kali pertemuan dan satu kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. Kelas eksperimen menggunakan model Learning Together disertai teknik Concept Mapping. Meskipun demikian, kedua kelas tersebut memiliki materi yang sama dimana yang membedakan hanyalah model pembelajaran yang digunakan. Pada kelas kontrol, model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kesadaran metakognisi siswa dinilai melalui pengisian angket MAI yang berisi 35 item soal yang terdiri atas beberapa indikator seperti pengatahuan prosedural deklaratif, pengetahuan prosedural, pengetahuan kondisional, perencanaan, strategi managemen informasi, pemantauan pemahaman, strategi mengoreksi kesalahan dan evaluasi. Diperoleh masing-masing indikator diperoleh dalam kategori yang berkembang, baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rerata nilai sebesar 77,54 pada kelas eksperimen dan 73,35 pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil data peneltian, diperoleh nilai kesadaran metakognisi pada nilai pre-test siswa pada kelas eksperimen sebesar 68,70 dan nilai pre-test kelas kontrol sebesar 67,36, sedangkan nilai post-test metakognisi pada kelas eksperimen sebesar 76,03 dan kelas kontrol sebesar 73,35. Hasil analisis kovarian (ANAKOVA) pada perlakuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan nilai signifikasi sebesar p=0,044 atau <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran learning together disertai teknik concept mapping berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran metakognisi siswa. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini yaitu aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif dinilai dari nilai pre-test dan post-test yang dilakukan diawal sebelum pembelajaran dan akhir setelah pembelajaran. Pada aspek afektif di nilai dari lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Hasil belajar ranah kognitif terjadi peningkatan yang signifikan pada kelas eksperimen yaitu dari nilai 53,00 menjadi 82, 00 sedangkan kelas kontrol lebih rendah yaitu dari nilai 62, 00 menjadi 81,00. Sedangkan nilai aspek afektif siswa kelas eksperimen sebesar 74,30 dan kelas kontrol 74,17. Nilai tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Togeether disertai teknik Concept Mapping pada bahasan jaringan tumbuhan mampu meningkatkan kesadaran metakognisi siswa dan hasil belajar siswa. Sehingga model pembelajaran ini efektif untuk diterapkan dikelas guna meningkatkan kesadaran metakognisi dan hasil belajar siswa |
URI: | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107407 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
AINUR ROFIK - 160210103057.pdf Until 2027-04-13 | 3.41 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools