| dc.description.abstract | Fisika merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains yang 
menguraikan  dan  menjelaskan  tentang  unsur-unsur  dalam  bumi  serta  fenomenanya 
dan  merupakan  salah  satu  pelajaran  di  SMP.  Pembelajaran  fisika  bertujuan  untuk 
mengembangkan  ketrampilan  proses  untuk  memperoleh  konsep-konsep  fisika  dalam 
menumbuhkan  nilai  dan  sikap  ilmiah  siswa.  Dalam  pembelajaran  siswa  tidak  hanya 
sekedar  menghafalkan  rumus,  tetapi  siswa  dituntut  untuk  dapat  membangun 
pengetahuan  dalam  diri  mereka  sendiri  dengan  peran  aktifnya  dalam  proses  belajar 
mengajar di Sekolah. 
Berdasarkan  hasil  observasi  awal  di  Kelas  VIII-A  SMP  Negeri  Sumber 
Kalong,  didapatkan  hasil  belajar  siswa  kelas  VIII-A  masih  rendah  kurang  dari 
Standar  Ketuntasan  Minimal  (SKM).  Berdasarkan  Standar  Ketuntasan  Minimal 
(SKM ) siswa di SMPN Sumber Kalong dikatakan tuntas  apabila telah  memperoleh 
nilai  ≥  65  (Keputusan  Kepala  Sekolah  SMPN  Sumber  Kalong).  Dari  hasil  analisis 
data observasi awal pada tanggal 20 januari 2010 terhadap kelas VIII-A hasil belajar 
siswa  yang  terdiri  atas  40  siswa,  diketahui  sebanyak  11  siswa  (27,5%)  dinyatakan 
tuntas  belajar  yang  mendapatkan  nilai  ≥  65  dan  29  siswa  (72,5%)  dinyatakan  tidak 
tuntas  <65,    Hal  ini  didasarkan  pada  data  ulangan  harian  pada  materi  yang 
sebelumnya. 
Data  hasil  observasi  memperlihatkan  bahwa  aktivitas  belajar  siswa  sesudah 
dilaksanakan  tindakan  pada  siklus  1  telah  mengalami  peningkatan  yaitu  ditunjukkan 
dengan besarnya presentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 70,08 % 
dan berada pada kategori aktif.  Pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan  yang  ditunjukkan  dengan  besarnya  prosentase  secara  klasikal  aktivitas 
belajar  siswa  meningkat  menjadi  82,83%  dan  berada  dalam  kategori  sangat  aktif. 
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus 
1  dan  siklus  2  secara  keseluruhan  dapat  dikatakan  telah  mengalami  peningkatan 
dibandingkan  sebelum  adanya  tindakan.  Presentase  ketuntasan  hasil  belajar  siswa 
sebelum  adanya  tindakan  adalah  sebesar  27,5%, pada  pembelajaran  siklus  1  sebesar 
65%  dan  pada  siklus  2  sebesar  85%.  Berdasarkan  hasil  tersebut  dapat  disimpulkan 
bahwa  ketuntasan  hasil  belajar  siswa  pada  siklus  1  dan  siklus  2  secara  keseluruhan 
dapat dikatakan telah mengalami peningkatan. 
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  diperlukan  perbaikan  pembelajaran  dengan 
pembelajaran  Strategi  Pengelolaan  Motivasional  disertai  presentasi  tugas  untuk 
meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa Kelas VIII-A 
SMP Negeri Sumber  Kalong. Strategi  ini  memiliki kelebihan  yaitu  siswa dapat aktif 
dan menciptakan respon yang dipecahkan oleh siswa, siswa diberi kesempatan untuk 
memilih  tujuan  yang  sesuai  dengan  tingkat  kesulitan,  serta  memberi  pilihan  dalam 
membentuk siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dengan latar belakang berbeda 
dan  meningkatkan  aktivitas  belajar  siswa.  Penelitian  ini  dilakukan  di  Kelas  VIII-A 
SMP  Negeri  Sumber  Kalong.  Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan  kelas. 
Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara,  post-
test, dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan analisis deskriptif.  
  Kesimpulan  penelitian  ini  adalah:  (1)  Dengan  menggunakan  Strategi 
Pengelolaan  motivasional  disertai  presentasi  tugas  dapat  meningkatkan  aktivitas 
belajar  fisika  siswa  di  kelas  VIII-A  SMP  Negeri  Sumber  kalong  dengan  kategori 
sangat  aktif;  (2)  Dengan  menggunakan  Strategi  Pengelolaan  motivasional  disertai 
presentasi  tugas  dapat  meningkatkan  ketuntasan  hasil  belajar  fisika  siswa  di  kelas 
VIII-A SMP Negeri Sumber kalong sebesar 85%. | en_US |