dc.description.abstract | Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan hendaknya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Pembelajaran berbasis proyek jarang digunakan oleh guru yang terbiasa menggunakan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional ditemui pada observasi yang dilakukan di kelas IVb SDN 1 Purwoharjo. Model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru kelas IVb pada tema 2. Selalu Berhemat Energi pembelajaran 1 siswa kelas IVb pada 12 September 2018 di SDN 1 Purwoharjo dari 29 siswa, diperoleh skor klasikal hasil belajar siswa menghasilkan skor sebesar 58,27% dengan kategori cukup. Aktivitas belajar siswa pada observasi yang dilakukan pada 29 siswa menghasilkan data bahwa siswa kelas IVb tergolong sangat aktif sebesar 10,34% dari total siswa, siswa yang tergolong cukup aktif 68,96% dan siswa yang tergolong kurang aktif dengan presentase 20,68% berdasarkan pada observasi yang telah dilakukan.
Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Purwoharjo pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dengan pembelajaran Tema 6 Subtema 1 Aku dan Cita-citaku pembelajaran 1. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IVb SDN 1 Purwoharjo yang berjumlah 29 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini berjenis Penelitian
Tindakan Kelas dengan dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal pada kegiatan prasiklus sebesar 48,58% dengan kategori cukup aktif, pada siklus I sebesar 69,86% dengan kategori aktif, dan pada siklus II sebesar 79,82% dengan kategori aktif. Persentase hasil belajar ranah kognitif siswa secara klasikal pada kegiatan prasiklus sebesar 58,27% dengan kategori cukup baik, pada siklus I sebesar 71,55% dengan kategori baik, dan pada siklus II sebesar 77,10% dengan kategori baik. Persentase hasil belajar ranah afektif siswa secara klasikal pada kegiatan prasiklus sebesar 55,48% dengan kategori cukup baik, pada siklus I sebesar 64,24% dengan kategori baik, dan pada siklus II sebesar 70,44% dengan kategori baik. Persentase hasil belajar ranah psikomotorik siswa secara klasikal pada kegiatan prasiklus sebesar 54,96% dengan kategori cukup baik, pada siklus I sebesar 63,20% dengan kategori baik, dan pada siklus II sebesar 70,17% dengan kategori baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Tema 6 Aku dan Cita-citaku Subtema 1 Aku dan Cita-citaku pembelajaran 1. Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah Bagi guru, diharapkan pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bagi peneliti lain, pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang memakan waktu karena terdapat pengerjaan proyek di dalamnya sehingga perlu persiapan yang matang ketika menerapkan pembelajaran berbasis proyek. | en_US |