dc.description.abstract | Buku ini merupakan buku berbasis penelitian mix method
yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan menganalisis kebutuhan
tenaga promotif dan preventif puskesmas menggunakan metode
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes), Standar Ketenagaan
Minimal(SKM), dan rasio jumlah penduduk. Responden dalam
penelitian tahap pertama yaitu tenaga analis, gizi, kesehatan
masyarakat, dan sanitasi. Tahap kedua, dengan pendekatan
kualitatif dilakukan wawancara mendalam terhadap informan yang telah ditentukan untuk mengkaji terkait petugas
perencanaan, tahapan atau proses perencanaan SDMK puskesmas,
anggaran, dan kendala dalam proses perencanaan.
Informan dalam penelitian tahap kedua yaitu kepala Tata
Usaha dan informan tambahan yang memenuhi kriteria inklusi
meliputi tenaga analis, gizi, kesehatan masyarakat, dan sanitasi.
Penelitian ini dilakukan pada tiga Puskesmas di Kabupaten
Jember yang memenuhi kriteria puskesmas daerah perkotaan,
perdesaan, dan pesisir yang memiliki jumlah penduduk tertinggi
serta memiliki tenaga analis, gizi, kesehatan masyarakat, dan
sanitasi berdasarkan data Dinas Kesehatan. Lokasi penelitian
tersebut yaitu Puskesmas Silo 2, Puger, dan Sumbersari.
Ada banyak informasi penting dalam buku ini, terutama
tentang hasil analis dengan metode ABK Kesehatan, standar
ketenagaan minimal, dan jumlah tenaga kesehatan berdasarkan
rasio penduduk menunjukkan bahwa seluruh puskesmas yang
menjadi lokasi penelitian masih membutuhkan tenaga analis
kesehatan dan gizi. Tenaga gizi masih dibutuhkan di Puskesmas
Puger dan Sumbersari. Sedangkan tenaga sanitasi masih
dibutuhkan di Puskesmas Silo 2 dan Puger. Hasil analisis
menunjukkan, metode yang tepat digunakan Puskesmas Silo 2
dan Puskesmas Sumbersari untuk peramalan kebutuhan tenaga
kesehatan jangka pendek yaitu metode standar ketenagaan
minimal (SKM), sedangkan untuk puskesmas Puger dengan
menggunakan metode analisis beban kerja kesehatan. | en_US |