dc.description.abstract | Hospitalisasi pertama bagi anak usia sekolah merupakan suatu stressor yang
menimbulkan respon perilaku kecemasan karena perpisahan, cedera dan nyeri tubuh
akibat tindakan invasif, yang berupa regresi, ketergantungan, perasaan takut, dan rasa
bersalah. Hal tersebut dapat menghambat pemberian perawatan dan pengobatan. Salah
satu upaya agar anak dapat berperilaku adaptif saat dirawat di rumah sakit yaitu dengan
pemberian orientasi ruangan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh orientasi
ruangan terhadap perilaku adaptif pada anak usia sekolah saat dirawat di rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen, dan menggunakan instrumen
lembar observasi perilaku adaptif. Populasi adalah seluruh anak usia sekolah yang
dirawat di ruang anak RSD dr. R. Soedarsono Pasuruan, sedangkan sampel berjumlah 26
anak yang diambil dengan metode kuota sampling dengan kurun waktu 4 minggu sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 13 anak sebagai kelompok kontrol yang tidak
dilakukan orientasi ruangan dan 13 anak lagi sebagai kelompok perlakuan dengan
diberikan orientasi ruangan sebanyak 3 kali sehari. Data dianalisa dengan menggunakan
deskriptif qualitatif sedangkan orientasi ruangan terhadap perilaku adaptif anak usia
sekolah menggunakan analisis statistik uji beda t-test. Hasil penelitian hari pertama
(0.4467<0.2180), hari kedua (1.4559<2.180) dan hari ke tiga didapatkan perbedaan yang
signifikan (3.4439>2.180. Ada pengaruh orientasi ruangan terhadap perilaku adaptif
anak usia sekolah yang dirawat di RSD dr. R. Soedarsono Pasuruan. Saran bagi peneliti
selanjutnya perlu penambahan sampel dan instrument yang sempurna. | en_US |