dc.description.abstract | Perempuan banyak bekerja di sektor informal karena tidak membutuhkan pendidikan tinggi. Sektor informal memiliki waktu yang fleksibel dan tidak mempunyai banyak syarat untuk memasukinya. Jenis pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan tinggi dan syarat untuk memasukinya salah satunya yaitu sebagai buruh. Buruh perempuan yang bekerja dihadapkan dengan dua tuntutan peran, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Kedua peran tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan secara bersamaan dengan optimal. Namun seringkali keadaan tersebut menimbulkan konflik yang cukup berat dari dalam diri seorang buruh perempuan. Beberapa konflik yang dialami buruh perempuan biasanya terkait pekerjaan dan keluarga. Kondisi sosial ekonomi buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh perlu diketahui, kondisi sosial ekonomi yang akan diteliti pada buruh perempuan PT. Mitratani Dua Tujuh yaitu pendidikan, pendapatan, tempat tinggal, dan alat transportasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Creswell (dalam Semiawan, 2010: 7) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian dikumpulkan. Informasi tersebut biasanya berupa kata atau teks. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut dianalisis. Hasil analisis tersebut dapat berupa penggambaran atau deskripsi dan menginterpretasikan. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area. Metode penentuan informan menggunakan metode purposive. Adapun untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara sebagai metode utama, serta observasi dan dokumen sebagai metode pelengkap. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deksriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi buruh perempuan yang bekerja di bagian grading PT. Mitratani Dua Tujuh dapat dilihat dari 4 indikator yaitu pendidikan, pendapatan, tempat tinggal dan alat transportasi termasuk golongan kondisi sosial ekonomi sedang. Pendidikan buruh perempuan yang bekerja di PT. Mitratani Dua Tujuh masih tergolong rendah karena rata-rata lulusan SD hingga SMA. Namun, buruh perempuan yang bekerja di PT. Mitratani Dua Tujuh memiliki orientasi pendidikan yang baik untuk masa depan anaknya yakni mengharapkan anaknya untuk sekolah tinggi. Pendapatan keluarga buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh yakni dari pendapatan istri dan suami rata-rata berjumlah diatas UMK Kabupaten Jember sebesar Rp 2.170.917. Kondisi tempat tinggal buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh yaitu kondisi bangunan permanen, status kepemilikan ada yang milik sendiri dan orang tua serta luas bangunan rata-rata 36 m2. Alat transportasi yang digunakan buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh yaitu sepeda motor, angkutan umum dan sepeda onthel. | en_US |