dc.description.abstract | Kemampuan memori jangka pendek adalah kemampuan menyimpan suatu informasi selama lebih dari 30 detik selebihnya jika informasi tersebut tidak ulang kembali maka akan hilang atau dilupakan, dan kemampuan memori jangka panjang adalah kemampuan menyimpan suatu informasi dalam rentang waktu yang lama. Kemampuan memori jangka pendek merupakan langkah awal memahami informasi sebelum memindahkan ke dalam memori jangka panjang. Berdasarkan hasil observasi, di TK Cahaya Nurani, pada kemampuan memori jangka pendek anak penyandang autisme guru pendamping telah mengenalkan berbagai macam hal, namun tidak semua yang telah dikenalkan guru dapat diingat oleh anak. Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan memori jangka pendek dan memori jangka panjang anak penyandang autisme usia 4-5 tahun? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mendeskripsikan tentang kemampuan memori jangka pendek dan memori jangka panjang anak penyandang autisme pada saat menerima informasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 anak penyandang autisme usia 4-5 tahun di TK Cahaya Nurani Kabupaten Jember tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumberdata diperoleh dari subjek dan informan. Untuk subjek yaitu 3 anak penyandang autisme dengan kategori ringan, sedang, dan berat, sedangkan informan yaitu guru pendamping anak penyandang autisme, konsultan dan orang tua anak penyandang autisme. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan memori jangka pendek anak penyandang autisme mampu mengingat hal-hal yang baru dikenalkan menggunakan tiga cara yaitu visual (melihat), auditori (mendengar), kinestetik (melakukan secara langsung) tetapi khusus untuk anak autisme dengan kategori berat kemampuan mengingatnya cenderung lebih kuat pada stimulus visual, dan mampu menerima 8 unit informasi yang telah dikenalkan sebelumnya dan mampu menerima 3 unit informasi baru dalam satu hari pembelajaran. Sedangkan pada kemampuan memori jangka panjang anak penyandang autisme dengan semua kategori cenderung menggunakan memori episodic atau imaginary enconding, anak mampu mengingat kembali gambarangambaran pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Anak penyandang autis menggunakan gambaran pengalaman sebagai peta dalam otaknya, sehingga mereka seringkali melakukan hal yang sama dan runtut setiap harinya. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya dalam satu hari pembelajaran anak diberikan satu konsep pembelajaran dalam satu aspek perkembangan, agar anak lebih bisa fokus dan cepat mengingat informasi diberikan. | en_US |