dc.description.abstract | Perkembangan peserta didik di dalam lingkungan kehidupannya yang semakin luas pada masa pengetahuan memerlukan suatu perencanaan pendidikan yang efektif dan efisien Beberapa penelitian yang mengungkapkan pentingnya kompetensi guru terhadap pembelajaran dikelas diantaranya penelitian Mulyana yang menunjukkan bahwa Guru lebih berorientasi pada isi dibanding pada siswa, pada situasi ini lebih menekankan pada penyampaian sejumlah materi pengajaran sesuai dengan kurikulum yang ditargetkan sedangkan kebutuhan kebutuhan siswa cenderung terabaikan. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa motivasi belajar untuk menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya. Sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai guru, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, menyadarkan siswa akan adanya perjalanan belajar. Manfaat bagi guru adalah membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi personal guru dengan motivasi belajar peserta didik pembelajaran sejarah?, adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik dengan motivasi belajar peserta didik pembelajaran sejarah? adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi personal dengan motivasi belajar peserta didik pembelajaran sejarah?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kompetensi personal dan kompetensi pedagogic guru dengan motivasi belajar peserta didik pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Jember dan SMA Negeri Arjasa serta MGMP Sejarah SMA Negeri dan Swasta Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Melalui penelitian korelasional dapat diketahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan lainnya. Tingkat hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi yang menunjukan tingkat signifikansi dengan menguji apakah hipotesis yang dikemukakan terbukti atau tidak. Sejalan dengan sifat penelitian korelasional, peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (1) penyebaran kuesioner/angket, (2) dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 guru sejarah SMA Negeri dijember dan 1120 peserta didik dari 8 SMAN di Jember. Hasil penelitian ini menunjukkan Kompetensi personal dan kompetensi pedagogic guru berhubungan terhadap motivasi belajar peserta didik pembelajaran sejarah. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai R Square sebesar 0,551 x 100 = 55% yang artinya 55% motivasi belajar (Y) dipengaruhi oleh kompetensi personal (X1) dan kompetensi pedagogic (X2), 45% motivasi belajar dipengaruhi oleh variable independen yang lain. sehingga memunculkan persamaan regresi linier berganda seperti berikut: Menurut Pardede dan Manurung (2014), diketahui bahwa dalam regresi berganda, variable terikat dipengaruhi oleh dua variable atau lebih variable bebas sehingga berhubungan fungsional antara variable terikat (Y) yaitu Motivasi Belajar, dengan variable bebas yaitu: Kompetensi Personal (X1), dan Kompetensi Pedagogik (X2). Untuk mengetahui pengaruhnya dapat digunakan rumus analisis regresi linier berganda Y= a + b1 X1 + b2 X2 = Y= 0, 738 + 0,033 x1 + -0,029 x2 Hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan: ada hubungan secara simultan antara kompetensi personal (X1), kompetensi pedagogik (X2) dan motivasi belajar (Y). | en_US |