dc.description.abstract | Skripsi ini membahas tentang Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Kampung
Inggris di Desa Pelem dan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Tahun
1995-2014. Mohammad Kalend Osen merupakan tokoh yang merintis berdirinya
Kampung Inggris, hingga banyak dikenal khalayak luas sebagai tempat kursus
bahasa Inggris yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar
belakang munculnya Kampung Inggris dan pengaruh yang ditimbulkan di
masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya, serta peranan
masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata
edukasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu
heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini yakni pendekatan sosiologi dan teori yang digunakan teori agen
perubahan dari Piotr Sztompka. Kampung Inggris merupakan destinasi wisata
edukasi yang fokus pada pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Inggris,
meskipun materi yang disajikan berorientasi pendidikan Barat akan tetapi metode
pembelajaran yang di aplikasikan dalam proses belajar mengajar kental akan
pendidikan berbasis pesantren. Meskipun memiliki julukan Kampung Inggris,
wisata pendidikan ini lahir ditengah-tengah perkampungan Jawa, cikal bakal
munculnya Kampung Inggris di pelopori oleh Mohammad Kalend Osen, bersama
dua mahasiswa dari IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan mendirikan sebuah
lembaga kursus di Jalan Anyelir No. 8 Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan
Pare pada tanggal 15 Juni 1977. Nama Kampung Inggris pertama kali
dipopulerkan pada tahun 1995, oleh seorang wartawan dari Kompas wartawan
tersebut mengamati masyarakat kampung tersebut yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai alat komunikasi, padahal perkampungan tersebut merupakan
pemukiman masyarakat Jawa, oleh sebab itu wartawan tersebut menjuluki
kampung tersebut dengan nama Kampung Inggris dalam surat kabarnya. Pada
tahun 2014 jumlah lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris mencapai 150
lembaga kursus, dan jumlah pendatang yang datang ke Kampung Inggris tidak
kurang dari 10.000 orang pada setiap tahunnya, banyaknya jumlah pendatang
tersebut secara tidak langsung membuka peluang ekonomi bagi masyarakat
sekitar. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah Mohammad Kalend Osen
merupakan tokoh perintis berdirinya Kampung Inggris, serta agen perubahan yang
peduli akan pentingnya pendidikan. | en_US |