Show simple item record

dc.contributor.authorHIDAYAT, Nurul
dc.contributor.authorNEGORO, Abul Haris Suryo
dc.contributor.authorNINGRUM, Prehatin Trirahayu
dc.date.accessioned2020-06-17T04:50:22Z
dc.date.available2020-06-17T04:50:22Z
dc.date.issued2018-12-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99232
dc.description.abstractIsu lingkungkungan telah menjadi diskursus yang meluas pada masyarakat. Keterbatasan alam dalam menampung kebutuhan manusia seringkali tidak seimbang ditengah derasnya arus industrialisasi dan perilaku konsumsi masyarakat. Sebagai akibatnya, limbah menjadi persoalan yang serius, mulai dari limbah rumah tangga hingga industrial. Di saat yang bersamaan, pengelolaan Sampah hingga hari ini belum juga menemukan titik efektif . sejumlah upaya telah dilakukan, namun tak sanggup mengimbangi tingginya volume limbah yang dihasilkan dari prose’s prose’s produksi dan konsumsi dimasyarakat. Terutama sampah di daerah perkotaan yang relatif lebih sulit dalam hal penyediaan tempat pembuangan. Di sisi yang lain, kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah masih belum beranjak dari posisi bawah. Sampah masih dipandang sebagai sesuatu yang sepenuhnya harus dibuang, apapun jenisnya. Terkait dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan isu isu lingkungan, tantangan pendidikan kedepan bukan saja tentang meningkatkan skill dan kecercasan peserta didik agar mampu bertahan di masyarakat. Banyak sudah berdiri lembaga pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pertumbuhannya pesat, namun sayang pertumbuhan tersebut tidak selalu diimbangi dengan lahirnya generasi yang semakin tinggi integritas dan kecakapannya hidupnya. Akibatnya, tak sedikit program dan niat baik pemerintah hanya berakhir pada kegiatan sosialisasi. Cita cita mulia dari perencanaan pembangunan terpaksa harus kandas dalam pertemuan pertemuan formal yang justru menambah potensi pemborosan anggaran. Hal ini dikarenakan subjek utama dari program pemerintah tidak dikelola secara proporsional, telaten dan berkesinambungan. Padahal, tidak ada keberhasilan program yang tanpa pelibatan dari masyarakat Berangkat dari hal tersebut maka dirasa perlu untuk menyegerakan sinergi antar berbagai pihak (pemeritah, swasta dan masyarakat) dalam menangani persoalan sampah. Hanya dengan komitmen dan keterlibatan semua pihak, pendidikan yang bermutu bagi anak anak bisa diwujudkan. Salah satu agen strategis yang bisa berperan dalam peningkatan kesadaran linkungan adalah sekolah. Selain jumlahnya yang banyak dan tersebar hampir merata di setiap desa, institusi ini memiliki intensitas yang tinggi dalam prose’s pembelajaran bagi generasi muda. Terkait dengan hal tersebut, TIM Pengabdian akan melakukan inisiasi penguatan nilai nilai cinta lingkungan dalam prose’s pembelajaran di sekolah dengan integrated socioenviromental sustainability learning approach (pendekatan pembelajaran keberlanjutan sosial dan lingkungan terintegrasi.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherLP2M - UNEJen_US
dc.subjectGreen School Jemberen_US
dc.subjectPENDEKATAN INTEGRATED SOCIO-ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY LEARNINGen_US
dc.titleGreen School Jember: Pendampingan dan Inisiasi Sekolah Dasar dengan Pendekatan "Integrated Socio-Environmental Sustainability Learning"en_US
dc.typeBooken_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI0910201#Administrasi Negara
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI2110101#Ilmu Kesehatan Masyarakat
dc.identifier.nidnNIDN0014097903
dc.identifier.nidnNIDN0029108203
dc.identifier.nidnNIDN0015058503


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record