Show simple item record

dc.contributor.authorEvy Dwi Martiningsih
dc.date.accessioned2013-12-18T04:23:20Z
dc.date.available2013-12-18T04:23:20Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM100210274070
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9909
dc.description.abstractKenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran IPS. Mereka menganggap bahwa pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan oleh mayoritas siswa, dan pelajaran yang sulit dipahami, terlalu monoton dan hanya bersifat menghafal. Akibatnya siswa merasa malas di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru dan siswa tidak mempunyai kemauan yang kuat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ditambahkan bahwa berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SDN Sumbersari 02, motivasi belajar siswa kelas IV masih rendah terhadap pelajaran IPS. Terbukti dari 36 siswa terdapat 16 siswa yang kurang termotivasi, jadi hanya ada 46% yang termotivasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dikarenakan pembelajaran di dominasi dengan metode ceramah yang berpusat pada guru. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dalam hal ini siswa sebagai pendengar hingga dapat berakibat siswa mengalami kejenuhan dan tidak menarik serta membosankan karena siswa tidak dirangsang atau ditantang untuk belajar berfikir kreatif, juga tidak terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan bervariasi. Sementaa itu motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka perlu perbaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas serta karakteristik siswa. Beberapa metode pembelajaran yang telah dikenal antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode simulasi, metode pemberian tugas, metode karya wisata, metode laboratorium, metode sosiodrama, metode demonstrasi, dan metode pemecahan masalah (problem solving). Berdasarkan beberapa metode pembelajaran tersebut di atas, salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa kelas IV SDN Sumbersari 02 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember adalah menggunakan metode diskusi. Metode diskusi dapat merangsang motivasi siswa dalam menyampaikan sesuatu untuk memecahkan suatu masalah, mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan sikap partisipasi siswa menjadi lebih aktif, dan memperluas wawasan siswa yang berasal dari latar belakang berbeda, seperti perbedaan suku, etnis, budaya, tingkat ekonomi, status sosial dan lingkungan. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kapada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210274070;
dc.subjectMotivasi siswa, Metode diskusi, Hasil belajaren_US
dc.titlePENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI SUMBERSARI 02 KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record