dc.description.abstract | Mahasiswa yang berada pada masa transisi memiliki pola makan tidak sehat yang cenderung mementingkan kepraktisan dan peergroup. Mahasiswa juga sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, sering jajan, dan sering melewatkan waktu sarapan. Pola makan yang salah merupakan pencetus terjadinya gangguan gula darah adalah mengonsumsi makanan porsi besar (lebih dari kebutuhan), makanan tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komposisi konsumsi makronutrien dengan kadar gula darah puasa mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional study yang dilakukan pada bulan Oktober 2019. Sampel penelitian adalah mahasiswa preklinik yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Pengumpulan data primer berupa gula darah puasa dan komposisi konsumsi makronutrien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subyek penelitian dengan memiliki kadar gula darah puasa dalam rentang normal dengan tingkat komposisi konsumsi karbohidrat, protein dan lemak yang kurang. Uji korelasi Pearson dengan gula darah puasa antara variabel komposisi konsumsi lemak, karbohidrat, dan protein menunjukkan nilai p sebesar 0,02; 0,26; dan 0,22. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antar komposisi konsumsi lemak dengan kadar gula puasa, tetapi tidak ada hubungan antara karbohidrat dan protein dengan kadar gula darah puasa mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Jember | en_US |