dc.description.abstract | Indonesia sangat berpotensi untuk produksi bahan bakar biodiesel yang berbahan nabati dengan keunggulan yaitu bisa
diperbaharui. Banyak sumber bahan bakar alternatif yang mudah ditemukan di Indonesia untuk dijadikan bahan pembuatan
biodiesel salah satunya biji randu. Pembuatan biodiesel dari bahan minyak biji randu yang diperoleh dengan cara biji randu
dikeringkan terlebih dahulu kemudian biji dihancurkan dan haluskan menggunakan mesin penggiling, kemudian setelah biji
halus hasil dari penggilingan dipress untuk mendapatkan minyaknya. Ektraksi biji kapuk menghasilkan 16-25 % ml minyak biji
randu dari berat biji. Proses degumming dengan cara minyak ditimbang kemudian dipanaskan dengan suhu mencapai ±50 °C,
Kemudian di tambahkan asam phospat sebanyak 0,1% dari berat minyak randu. Dengan suhu minyak dipertahankan selama
60 menit. Kemudian proses transesterifikasi dilakukan pencampuran larutan pada suhu 50 °C dengan lama pengadukan 90
menit, proses transesterifikasi menggunakan larutan metanol dan NaoH sebebagai katalis untuk menghasilkan metyl ester.
Kemudian biodiesel diuji karakteristiknya dari pengujian menghasilkan nilai kalor 8641,473 kal/gram, densitas 8730 g/cm³,
viskositas 6.815 cst, flash point 115 °C. | en_US |