dc.description.abstract | Fisika merupakan cabang IPA yang mempelajari fenomena-fenomena tentang alam, hasil pemikiran dan eksperimen. Dalam pemahaman IPA memiliki empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Empat unsur tersebut harus dimunculkan dalam suatu proses pembelajaran. Namun fakta di lapangan berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa ulangan sebelumnya yang diperoleh masih rendah. Berdasarkan wawancara dengan guru fisika SMAN 1 Glenmore menyebutkan bahwa pembelajaran saat ini tidak menggunakan model pembelajaran dimana pada saat pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa cenderung mendengarkan saja. Kemudian saat pembelajaran jarang dilakukan praktikum dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana. Sedangkan tujuan mata pelajaran fisika menurut badan standar nasional pendidikan adalah mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan hipotesis melalui percobaan, menguasai konsep fisika, percaya diri serta memupuk sikap ilmah. Untuk itu perlu adanya penelitian model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Beberapa teori menjelaskan bahwa model guided inquiry dapat melatih siswa untuk meningkatkan sikap ilmiah dan menuntut siswa aktif. Selain itu untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran disertai dengan teknik peta konsep. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh guided inquiry disertai teknik peta konsep terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar fisika siswa SMA.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengkaji adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran guided inquiry disertai teknik peta konsep
viii
terhadap sikap ilmiah siswa SMA. 2) mengkaji adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran guided inquiry disertai teknik peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penentuan tempat penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Glenmore. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA 5. Desain penelitian ini menggunakan Posttest-Only Control Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa post-test yang dilakukan di akhir pembelajaran. Metode analisis data sikap ilmiah dan hasil belajar siswa menggunakan uji statistik yang berupa uji Independent Sample T-test dengan bantuan SPSS 23.
Data yang diperoleh adalah nilai rata-rata sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata sikap ilmiah kelas eksperimen sebesar 80,94, sedangkan data nilai rata-rata sikap ilmiah kelas kontrol sebesar 75,00. Berdasarkan hasil analisis data sikap ilmiah siswa, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,001 ≤ 0,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak berarti bahwa rata-rata nilai sikap ilmiah siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, sehingga pengaruh guided inquiry disertai teknik peta konsep berpengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah siswa di SMA. Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 64,41, sedangkan data nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 37,16. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 ≤ 0,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, sehingga guided inquiry disertai teknik peta konsep berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA.
Berdasarkan analisis data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama, pembelajaran guided inquiry disertai teknik peta konsep berpengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah siswa SMA. Kedua, pembelajaran guided inquiry disertai teknik peta konsep berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa SMA. | en_US |