dc.description.abstract | Masalah gizi di Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi umumya disebabkan oleh kemiskinan, persediaan makanan yang kurang, kualitas lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi, kesehatan dan menu seimbang. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan-perubahan yang berlangsung cepat dalam berbagai hal seperti pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial atau tingkah laku yang dapat mempengaruhi kebutuhan gizi dan makanan mereka.
Sarapan setiap hari penting terutama bagi remaja karena sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur. Jajanan yang terdapat di sekolah sangat beraneka ragam, yang sering dikonsumsi anak sekolah biasanya tinggi energi, tinggi gula, dan tinggi natrium. Selain itu, jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak sekolah biasanya juga tinggi karbohidrat dan lemak, dimana hal ini menyebabkan terjadinya obesitas pada anak sekolah. Dampak yang akan dialami oleh remaja ketika mengalami masalah gizi, antara lain seperti pada remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus akan berpengaruh terhadap reproduksi. Sedangkan pada remaja yang mengalami gizi lebih atau obesitas akan berisiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan lain-lain.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan rancangan cross sectional. Tempat untuk penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 14 Jember, Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan September 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 14 Jember kelas VII dan VII sebanyak 297 siswa. besar sampel minimum pada penelitian ini adalah 74
siswa dengan sampel koreksi 10%, sehingga menjadi 82 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Data yang dikumpulkan berupa kebiasaan sarapan (ketersediaan sarapan, jenis menu sarapan, dan waktu sarapan), kebiasaan jajan (lingkungan sekolah, teman sebaya, dan pengetahuan gizi), asupan energi sarapan dan jajan menggunakan food recall dengan menggunakan angket dan kuesioner. Kuesioner untuk mengetahui keberagaman konsumsi makanan menggunakan FFQ (Food Frequency Questionnaire) . Data status gizi pada siswa dengan menggunakan z-score IMT/U. Analisis data menggunakan uji statistic chi square.
Hasil penelitian menggunakan univariat menunjukkan kebiasaan sarapan siswa dalam kategori baik sebesar 61%, kebiasaan sarapan terdiri dari ketersediaan sarapan sebesar 56,1% baik, jenis menu sarapan 53,7% baik, dan waktu sarapan sebesar 57,3% tidak baik. Kebiasaan jajan sebesar 76,8% tidak baik, kebiasaan jajan terdiri dari lingkungan sekolah sebesar 72% tidak baik, teman sebaya 53,7% tidak baik, dan pengetahuan gizi sebesar 47,6% cukup. Asupan energi sarapan sebesar 45,1% defisit ringan, sedangkang asupan energi jajan sebesar 45,1% normal. Status gizi siswa sebesar 56,1% normal. Hasil analisis bivariat menggunakan chi square menunjukkan hubungan posistif antara kebiasaan sarapan dengan status gizi remaja dan menunjukkan hubungan positif antara kebiasaan jajan dengan status gizi remaja.
Saran yang dapat diberikan peneliti kepada siswa adalah selalu membaca mengenai kesehatan terutama mengenai sarapan dan makanan jajanan, selain itu untuk sekolah dapat bekerjasama dengan puskesmas untuk membuat poster mengenai gizi seimbang dan jajanan sehat yang menarik dan ditempelkan pada setiap ruang kelas serta meningkatkan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi, sarapan serta jajanan yang yang baik. | en_US |