dc.description.abstract | Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih
mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada
proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa tidak
sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP Islam Bustanul Ulum. Agar siswa
memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam
memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran IPS
terpadu bidang ekonomi. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran IPS terpadu bidang ekonomi pokok bahasan motif,
tindakan, prinsip ekonomi adalah model quantum learning dengan setting
cooperative. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan
model quantum learning dengan setting cooperative dapat meningkatkan hasil belajar
siswa yang berupa nilai dan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu
bidang ekonomi pokok bahasan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi pada siswa
kelas VII B di SMP Islam Bustanul Ulum semester ganjil tahun ajaran 2010/2011
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan model quantum learning dengan setting cooperative pada mata
pelajaran IPS terpadu bidang ekonomi pokok bahasan tindakan, motif, dan prinsip
ekonomi. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada siswa kelas VII B di SMP
Islam Bustanul Ulum semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penentuan subjek
penelitian menggunakan metode populasi. Metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, tes, wawancara dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model quantum learning
dengan setting cooperative dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berupa nilai
dan aktivitas belajar siswa kelas VII B di SMP Islam Bustanul Ulum dalam proses
pembelajaran IPS terpadu bidang ekonomi. Hal tersebut dibuktikan pada siklus I dan
siklus II terjadi peningkatan di berbagai aspek (kognitif, afektif) pada aspek kognitif
dari siklus I menjadi pada siklus II. Analisis keaktifan siswa secara
individual menunjukkan peningkatan dari siklus I 14 siswa yang masuk dalam
kategori sangat aktif menjadi 28 siswa yang masuk dalam kategori sangat aktif pada
siklus II. | en_US |