dc.description.abstract | Kurang optimalnya pembelajaran IPS di SD disebabkan oleh beberapa hal,
salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam menumbuhkan
aktivitas belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru kelas IV SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo, didapatkan
informasi bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru masih bersifat
konvensional dan monoton, hal ini akan berdampak pada rendahnya aktivitas siswa
dalam belajar. Dalam tes pra siklus pada mata pelajaran IPS, ditemukan bahwa siswa
yang tuntas dalam belajar ada 10 siswa atau 34,48%, sedangkan siswa yang belum
tuntas dalam belajar ada 19 siswa atau 65,52%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo dalam mata pelajaran
IPS masih rendah, karena belum memenuhi KKM yang disepakati.
Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan cara memilih metode
pembelajaran yang tepat. Metode Inquiry merupakan salah satu metode pembelajaran
yang bersifat Student Centre (berpusat pada siswa). Berdasarkan permasalahan
tersebut peneliti menentukan rumusan masalah, yaitu Bagaimanakah peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Inquiry mata pelajaran
IPS pokok bahasan akibat perilaku manusia terhadap lingkungan pada siswa kelas IV
SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Inquiry
mata pelajaran IPS pokok bahasan akibat perilaku manusia terhadap lingkungan pada
siswa kelas IV SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo.
x
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo Tahun Pelajaran
2012/2013. Penentuan subyek penelitian menggunakan metode populasi, yaitu di
kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model skema penelitian Hopkins dengan
menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai suatu siklus dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data
yang digunakan adalah persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I secara keseluruhan didapat persentase
aktivitas siswa sebesar 69,78%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan
sebesar 11,54% yaitu menjadi 81,32%, dalam hal ini aktivitas siswa tergolong aktif.
Kemudian hasil analisis ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir pada
siklus I secara klasikal menunjukkan bahwa dari 29 siswa yang tuntas sebanyak 15
siswa dan tidak tuntas 14 siswa dengan prosentase sebesar 51,72%, sedangkan siklus
II mengalami peningkatan yang tuntas sebanyak 24 siswa dan tidak tuntas 5 siswa
dengan prosentase sebesar 82,76%. sehingga persentase tersebut dapat dikatakan
sudah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Dengan demikian penelitian
tindakan kelas ini dinyatakan selesai.
Kesimpulan penelitian ini adalah Metode Inquiry dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bayeman Arjasa Situbondo. saran yang
diberikan peneliti adalah untuk melaksanakan strategi pembelajaran yang bersifat
Student Centre maka guru dapat memilih Metode Inquiry dalam proses belajar
mengajar agar hasil yang ingin diperoleh dapat lebih optimal. | en_US |