Show simple item record

dc.contributor.authorJefri Andhita
dc.date.accessioned2013-12-18T03:49:39Z
dc.date.available2013-12-18T03:49:39Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM080910202048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9829
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasan proses produk kayu sengon pada PT. Perkebunan Nusantara XII. Pengawsan produk kayu sengon ini merupakan suatu kegiatan yang penting dan harus melalui perencanaan produksi yang baik, karena perencanaan produksi yang baik belum tentu akan menghasilkan produksi yang baik tanpa adanya pengawasan proses produk kayu sengon. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mutlak harus dilakukan oleh pimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan dan tujuan akhir dari pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan dan mencapai target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perkebunan Sumberjambe Banyuwangi dengan melakukan paradigma deskriptif kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong 2011:4) bahwa metode kualitatif adalah sebagai berikut: “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dengan tidak mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variablel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu kebutuhan.”. Pemilihan informan Menggunakan teknik snowball sampling. Menurut Sugiyono (2008:219) teknik snowball sampling adalah “Teknik penentuan informan yang mulamula jumlahnya kecil kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama membesar”. viii Pengawasan produk kayu sengon yang dilakukan pada perkebunan Sumberjambe terbagi dalam tiga tahapan yaitu, tahap input, proses, dan keluaran atau output. Untuk tahap input pengawasan produk kayu sengon lebih ditekankan pada saat pembibitan, karena pada tahap ini ditemukan banyaknya pembibitan sengon yang rusak atau mati. Selain itu penerapan perlakuan benih atau treatment pada tahap input ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan benih sengon. Pada tahap proses atau Transformasi penanggulangan hama merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena Sistem penanaman monokultur pada sengon akan berdampak pada merabaknya hama dan penyakit pada tanaman sengon. Hal ini diakibatkan oleh melimpah dan terkonsentrasinya sumber pakan bagi hama dan penyakit dalam satu lahan sengon. Pada satu lahan sengon hama dan penyakit akan sangat cepat menular pada tanaman yang lain, maka dari itu dibutuhkan penanganan yang intensif pada penyakit sengon. Beberapa jenis hama dan penyakit pada sengon yang sangat menghawatirkan pada pertumbuhan sengon adalah: hama penggerak batang atau boktor, hama ulat kantong, dan penyakit karat puru. menghawatirkan pada pertumbuhan sengon adalah: hama penggerak batang atau boktor, hama ulat kantong, dan penyakit karat puru. Sedangkan pada tahap keluaran atau output pemanenan kayu sengon dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap penjarangan satu, penjarangan kedua dan penebangan habis. Pemotongan kayu sengon dan pembagian batang, serta pengangkutan log kayu sengon juga harus mengacu pada SOP yang sudah ditentukan oleh perusahaan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910202048;
dc.subjectpengawasan, proses produk, kayu sengon, peningkatan kualitasen_US
dc.titlePengawasan Proses Produk Kayu Sengon Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pada PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Sumberjambe Banyuwangien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record