Show simple item record

dc.contributor.authorSari De wi Poerwanti
dc.date.accessioned2013-12-18T03:45:51Z
dc.date.available2013-12-18T03:45:51Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM070910301134
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9822
dc.description.abstractPersoalan difabel dapat ditemui di tiap negara, baik negara maju, negara berkembang maupun negara miskin, selalu ada individu yang memiliki keterbatasanketerbatasan tertentu begitu pula di Indonesia.Sampai saat ini jutaan difabel di Indonesia masih bergelut dengan berbagai perlakukan diskriminatif. Sebagian besar dari mereka masih belum memiliki keterampilan yang mendukung untuk memperoleh pekerjaan. Sekalipun mereka memiliki pekerjaan, pekerjaan mereka hanya berkutik pada ranah informal seperti tukang pijat, pertukangan, petani, buruh dan jasa.Difabel mengalami kesulitan dalam kehidupan dan penghidupannya.Sehingga mereka tidak bisa hidup mandiri dan menjadi beban keluarga. Akibatnya kondisi kesejahteraan mereka masih jauh dari harapan. Dunia ketenagakerjaan saat ini yang selalu dinamis sangat menuntut kualitas sumber daya manusia. Bukan hanya dari segi kemampuan intelektual yang prima, melainkan juga penguasaan keterampilan yang berorientasi pada semangat serta etos kerja yang tinggi untuk itu isu peningkatan kualitas calon tenaga kerjapun mulai digalakkan.perangovernment di tuntut dalam usaha meningkatkan kesejahteraan difabel. Beban dan tanggung jawab itu tidak akan sanggup dipikul jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Perlu adanya kontribusi dari pihak-pihak lain yang memiliki tujuan dan misi yang sama yaitu untuk mensejahterahkan rakyat oleh karena itu muncul organosasi-organisasi non government. Penyandang Cacat (PERPENCA) sebagai suatu organisasi independen yang memiliki fokus pada pemberdayaan difabel di Kabupaten Jember khususnya di bidang ketenagakerjaan. Sebagai upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial difabel khususnya di bidang ketenagakerjaan maka PERPENCA bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Jember bersama-sama melaksanakan program pelatihan vokasional bagi kelompok difabel. Program ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (difabel) agar memiliki modal sosial untuk memperoleh pekerjaan yang jauh lebih layak untuk mempertahankan hidup agar tidak bergantung dan membebani orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis Penelitian ini akan mendeskripsikan implementai dari Program Pelatihan vokasional reparasi telepon seluler yang dilaksanakan oleh PERPENCA. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan menemukan 9 orang informan, yaitu 3 sebagai informan pokok, 6 sebagai informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam (indept interview) semi terstruktur, observasi partisipan pasif, dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Lokasi penelitian di Persatuan Penyandang Cacat Jl. Imam Bonjol 164, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 September sampai 13 November 2011.Penulis menganalisis tahapan-tahapan dalam pelaksanaan Program vokasional reparasi telepon seluler mencangkup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut berpedoman pada Kerangka Acuan Kegiatan Program Pelatihan vokasional reparasi telepon seluler.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Tahap Perencanaan Pada Perpenca melakukan analisis permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan berdasarkan skala prioritas lalu dirumuskan pada perencanaan tertulis berbentuk proposal yang kemudian diajukan pada penyedia dana (pemerintah), Kedua, Tahap Pelaksanaan dimana Perpenca berperan sebagai implementor, monitor, dan evaluator. Ketiga, Paska Program Pelatihan Vokasional Reparasi Telepon SelulerPERPENCA melakukan tahap tindak .hasil tindak lanjut akan dijadikan bahan evaluasi dalam perencanaan pelatihan berkelanjutan. Adapun fakor pendukung/pendorong keberhasilan program tersebut antara lain adalah penerapan model pendekatan implementasi buttom-up, strategi penyeleksian calon peserta, kualitas pelayanan pihak penyelenggara, dan kualitas pelatih reparasi telepon seluler. Adapun kendala serta upaya yang dilakukan Perpenca dalam mengatasi kendala data, kendala koordinasi dan kendala dana yaitu melalui peningkatan sistem administrasi dan manajerial organisasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301134;
dc.subjectdifabel, implementasi, vokasionalen_US
dc.titleIMPLEMENTASI PROGRAM PELATIHAN VOKASIONAL BAGI DIFABEL (Studi Kasus pada Program Vokasional Reparasi Telepon Seluler di Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca), Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record