Show simple item record

dc.contributor.advisorSunardi
dc.contributor.advisorOktavianingtyas, Ervin
dc.contributor.authorWardhani, Diyanti Deska
dc.date.accessioned2020-04-16T03:03:04Z
dc.date.available2020-04-16T03:03:04Z
dc.date.issued2019-06-25
dc.identifier.nim120210101056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98170
dc.description.abstractMenurut Steiner dan Fresenborg (dalam Veriyanti, 2012: 2), tugas pokok pengajaran matematika di sekolah ialah menjelaskan proses berpikir siswa dalam mempelajari matematika dengan tujuan memperbaiki pengajaran matematika di sekolah. Mengetahui proses berpikir siswa tunanetra merupakan hal penting dalam belajar matematika terutama dalam pemecahan masalah karena melalui hal tersebut guru dapat merencanakan dan merancang model pembelajaran yang cocok serta dapat memudahkan siswa tunanetra dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar yang diperoleh akan baik. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses berpikir siswa tunanetra dalam menyelesaikan masalah pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena penelitian ini mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah atas dasar data yang diperoleh di lapangan pada saat siswa dalam menyelesaikan persoalan disesuaikan dengan pengetahuan dalam ingatannya saat memahami soal, merencanakan, dan melaksanakan rencana yang terbagi menjadi 3, yaitu konseptual, semikonseptual, dan komputasional. Instrumen yang digunakan adalah soal tes pemecahan masalah operasi hitung bilangan bulat, dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Data yang dianalisis adalah data hasil tes pemecahan masalah dan hasil wawancara mendalam terhadap jawaban siswa. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada tanggal, 9-10 Juni 2017 di SMPLB-A TPA Jember. Berdasarkan langkah- langkah pemecahan masalah yang dilakukan oleh kedua subjek penelitian, terdapat klasifikasi proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan indikator proses berpikir menurut Zuhri pada penelitian ini, siswa dengan proses berpikir semikonseptual pada tahapan memahami masalah dapat diketahui bahwa siswa kurang mampu mengungkapkan dengan kalimat sendiri yang diketahui dan ditanya dalam soa, hal ini terlihat saat siswa harus membaca berulang-ulang untuk menyampaikan yang ia ketahui dalam soal. Pada tahapan menyusun rencana penyelesaian dapat diketahui siswa kurang mampu.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectTunanetraen_US
dc.subjectSoal Operasi Hitungen_US
dc.titleProses Berpikir Siswa Tunanetra Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Bilangan Bulaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematika
dc.identifier.kodeprodi0210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record