Show simple item record

dc.contributor.advisorAstuti, Anggia
dc.contributor.authorChoirunnisak, Dilla Riksa
dc.date.accessioned2020-04-16T02:41:48Z
dc.date.available2020-04-16T02:41:48Z
dc.date.issued2019-12-03
dc.identifier.nim162303101030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98157
dc.description.abstractAsfiksia neonatorium merupakan kegawat daruratan pada bayi baru lahir berupa depresi pernafasan yang berkelanjutan sehingga menimbulkan berbagai komplikasi bahkan sampai mengakibatkan kematian. Di Indonesia asfiksia pada bayi baru lahir menjadi penyebab kematian 19% dari 5 juta kematian bayi baru lahir setiap tahunnya (Sunarti, 2017). Kondisi bayi dengan asfiksia mengalami ekspansi paru dan peningkatan tekanan oksigen alveoli, keduanya menyebabkan penurunan resistensi vascular paru dan peningkatan aliran darah dari arteri pulmonalis paru setelah lahir dengan demikian jika kekurangan oksigen berlangsung terus maka akan terjadi kegagalan fungsi miokardium, kegagalan peningkatan curah jantung, penurunan tekanan darah, yang mengakibatkan aliran darah ke seluruh organ yang akan berkurang. Kondisi ini jika tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan post asfiksia dan dapat menimbulkan masalah ketidakefektifan pola nafas dimana pada keadaan bayi dapat ditemukan adanya dyspnea, retraksi dinding dada, pernafasan cuping hidung, pola nafas abnormal dan adanya sianosis yang dapat dinilai menggunakan down skor. Peran perawat dalam penataksanaan manajemen post asfiksia pada bayi baru lahir bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa berupa kelainan neurologi yang mungkin muncul. Melakukan pencegahan aspirasi dengan memonitor tingkat kesadaran, status pernafasan, monitor tanda tanda vital, mempertahankan kepatenan jalan nafas, dan memposisikan miring ke samping untuk mencegah aspirasi (Pratama, 2018). Metode penelitian karya tulis yang digunakan yaitu laporan kasus dimana pada laporan ini bertujuan mengekplorasi asuhan keperawatan pada bayi Ny.I dan bayi Ny.D yang mengalami post asfiksia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di ruang neonatus RSUD dr. Haryoto Lumajang tahun 2019. Bayi yang memiliki batasan karakteristik bradipnea, dyspnea, penggunaan otot bantu nafas, pernafasan cuping hidung, pola nafas abnormal, dan takipnea. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terhadap ibu bayi dan juga perawat ruangan, observasi dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dan data penunjang seperti hasil lab. Etika penulisan menggunakan lembar informed consent (lembar persetujuan) anatomity (tanpa nama) confidentiality (kerahasiaan). Intervensi disusun berdasarkan buku NANDA dan NIC NOC yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Implementasi keperawatan dilakukan selama 3 x 24 jam masa perawatan diruangan bertujuan membantu mengatasi masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas yaitu monitoring status pernafasan : monitor kecepatan, catat pergerakan dada, penggunaan otot bantu nafas, atur peralatan oksigenasi, monitor saturasi oksigen, posisikan miring untuk mencegah aspirasi.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatan Universitas Jemberen_US
dc.subjectPost Asfiksiaen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Pada By.Ny.I Dan By.Ny.D Post Asfiksia Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas DI Ruang Neonatus RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Tahun 2019en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatan
dc.identifier.kodeprodi2303101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record