Show simple item record

dc.contributor.advisorINDRAYANI, Reny
dc.contributor.advisorARDIANSYAH, Kurnia
dc.contributor.authorPUTRI, Maudyna Saskia Hartono
dc.date.accessioned2020-04-16T01:18:56Z
dc.date.available2020-04-16T01:18:56Z
dc.date.issued2019-12-31
dc.identifier.nimNIM152110101084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98119
dc.description.abstractBerat badan berlebih (overweight) merupakan salah satu masalah kesehatan pada masyarakat diberbagai negara. Menurut WHO pada tahun 2016 di dunia lebih dari 1,9 miliyar orang dewasa usia di atas 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, lebih dari 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Di Indonesia data Riskesdas tahun 2018 menyebutkan, bahwa pada usia di atas 18 tahun adanya tren peningkatan proporsi overweight yaitu sebesar 8,6% di tahun 2007, 11,6% pada tahun 2013 dan 13,6% tahun 2018. Pekerja kantor merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi terhadap kejadian berat badan berlebih. Hasil medical check Up (MCU) tahun 2018 di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton ditemukan bahwa kelainan kesehatan yang dialami pekerja tertinggi yaitu gangguan status gizi (73,9%) atau sebanyak 173 orang dari 234 pekerja yang melakukan pemeriksaan tinggi badan dan berat badan. Dari hasil tersebut, kategori obesitas sebesar 53,4% dan kategori overweight sebesar 16,2%. Tingginya prevalensi masalah gizi pada pekerja di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton karena sebagian besar waktu kerja dari pekerja dihabiskan di dalam ruangan, sehingga menurunnya aktivitas fisik dan sedikit peluang untuk berolahraga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan case control. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 64 pekerja yang terbagi dalam 48 pekerja pada kelompok kasus yaitu dan 16 pekerja pada kelompok kontrol. Penentuan sampel dengan simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton pada bulan September 2019. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik individu (usia dan jenis kelamin), Shift kerja, faktor perilaku (aktivitas fisik) dengan menggunakan formulir Physical Activity Level (PAL), faktor asupan gizi dengan kuisioner Food Recall 2x24 Jam dan faktor beban kerja fisik dengan observasi, serta pengukuran IMT dan lingkar perut untuk mengetahui kategori status gizi dari pekerja. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dan KruskalWallis. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa karakteristik individu yaitu sebagian responden berada pada rentang usia 26-45 tahun pada kelompok kasus sebesar 91,7% dan kelompok kontrol sebesar 62,5%. Mayoritas responden pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki, memiliki aktivitas fisik dengan kategori ringan, kelompok kasus sebesar 81,3% dan kelompok kontrol sebesar 68,8%, mayoritas responden memiliki tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak dengan kategori defisit pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Sebagian besar responden bekerja non-Shift, pada kelompok kasus sebesar 79,2% dan pada kelompok kontrol sebesar 50%. Mayoritas responden memiliki tingkat beban kerja fisik dengan kategori ringan yaitu pada kelompok kasus sebesar 81,3% dan pada kelompok kontrol sebesar 68,8%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara usia dan shift kerja dengan kejadian berat badan berlebih pada pekerja. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, aktivitas fisik, faktor asupan gizi, dan beban kerja fisik dengan kejadian berat badan berlebih pada pekerja. Saran yang diberikan pada perusahaan yaitu mengadakan penyuluhan atau edukasi mengenai cara mencegah dan bahaya terjadinya peningkatan berat badan berlebih (overweight), melakukan monitoring kantin secara berkala dalam menyediakan menu-menu makanan yang disesuaikan dengan energi dan zat-zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh pekerja dan melakukan medical check up dengan pengukuran IMT dan lingkar perut secara berkala. Saran yang diberikan pada pekerja yaitu meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga secara rutin dan mengatur pola makan sesuai kebutuhan energi tubuh, tidak melewatkan sarapan dan mengurangi konsumsi gorengan atau makanan yang tinggi lemak. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengembangkan variabel penelitian seperti pendapatan, pendidikan dan tingkat stres kerja dengan kejadian berat badan berlebih (overweight), penentuan gizi kerja pada pekerja dilakukan pengukuran menggunakan lingkar perut, pengukuran aktivitas fisik menggunakan IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) dan pengukuran tingkat konsumsi menggunakan food recall 2x24jam.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATen_US
dc.subjectBerat Badan Berlebihen_US
dc.subjectObesitasen_US
dc.subjectKesehatan pekerjaen_US
dc.subjectKeselamatan Kerjaen_US
dc.titleFaktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Berlebih (Overweight) pada Pekerja PT. PJB Unit Pembangkitan Paitonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKeselamatan dan Kesehatan Kerja
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record