dc.description.abstract | Perkembangan era globalisasi yang semakin maju saat ini, dunia usaha ikut
berkembang dengan banyaknya perusahaan yang muncul mulai perusahaan kecil
maupun perusahaan besar. Dengan adanya hal tersebut setiap perusahaan bersaing
atas kemampuan masing-masing. Perusahaan harus mempunyai inspiratif untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan diterima oleh masyarakat di berbagai kalangan.
Pada dasarnya setiap perusahaan didirikan mempunyai tujuan utama yaitu ingin
memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Keuntungan dapat diperoleh melalui
produksi barang yang dapat dijual kepada konsumen. Jika semakin banyak jumlah
barang yang dijual maka akan semakin banyak pula profitabilitas yang dapat
diperoleh. Mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dengan menggunakan rasio Return On Assets
(ROA). Tentunya menghasilkan barang pasti membutukan modal kerja untuk biaya
operasional perusahaan. Setelah modal kerja didapatkan, maka akan terselenggarakan
kegiatan untuk menciptakan produk yang akan diinginkan. Setelah penjualan berhasil
akan memperoleh keuntungan, lalu keuntungan tersebut akan diputar kembali
menjadi modal kerja. Selanjutnya akan terus menerus dilakukan agar perusahaan
dapat mencapai keberhasilan dan tidak terjadi likuiditas untuk menutupi biaya
operasional perusahaannya. Pengukuran perputaran modal kerja dapat menggunakan
rasio perputaran modal kerja (working capital turnover). Jika semakin tinggi
perputaran modal kerja makan akan semakin efisien penjualannya.
Peneliti memilih perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2014-2018 sebagai obyek dalam penelitian ini dikarenakan perusahaan
rokok merupakan satu-satunya kekuatan ekonomi sektor riil masyarakat, dalam
situasi krisis ekonomi saat ini, perusahaan ini tetap mampu bertahan bahkan sanggup
memberi sumbangan dalam penerimaan negara melalui pajak atau cukai rokok.
Namun disisi lainnya rokok dihimbaukan kepada masyarakat untuk dihindari karena
alasan kesehatan (Tendra,2003).
Perusahaan rokok telah mempunyai rencana dan strategi jangka panjang
dalam penggunaan modal kerja. Penggunaan modal kerja tersebut digunakan untuk
biaya operasional perusahaan. Kebutuhan perusahaan akan modal tergantung pada
jenis dan sifat usaha yang dijalankan. Modal kerja pada perusahaan rokok sangatlah
penting karena dalam proses produksi membutuhkan investasi bahan baku sampai
barang jadi untuk kelancaran penjualan (Zulia,2012). Apabila perusahaan rokok dapat
mengelola modal kerja dengan baik, maka akan berdampak kemajuan pada
perusahaan tersebut.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dimana menurut tujuannya merupakan jenis
penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan rokok go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018 sedangkan pengambilan sampel
dengan metode sampling jenuh dengan mengambil jumlah keseluruhan perusahaan
rokok. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan tahunan yang diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia.
Teknik analisis data menggunakan metode statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan
uji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian, uji hipotesis, interpretasi hasil data, dan
pembahasan mengenai pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada
perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap
profitabilitas pada perusahaan rokok. Hal tersebut dapat dilihat dari uji hipotesis yang
membenarkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan rokok. | en_US |