dc.description.abstract | Campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling
memasukan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Campur
kode meruakan akibat dan situasi kedwibahasaan. Mahasiswa yang berasal dari
Patani Thailand Selatan adalah sekelompok masyarakat yang bilingual dan
mempunyai kemampuan menggunakan bahasa lebih dari dua bahasa. Dalam
penelitian ini peneliti hanya memfokuskan kepada tuturan yang menjadikan
campur kode dalam dua bahasa yaitu campur kode bahasa Melayu Patani dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia dalam bahasa Melayu Patani , Periswtiwa
tersebut terjadi pada tuturan mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember.
Penggunaan bahasa tersebut terjadi pada tuturan sehari-hari, acara kongres
organisasi, dan acara diskusi organisasi mahasiswa Patani.
Kajian pada penelitian ini terdiri atas dua rumusan masalah yaitu, (1)
Bagaimanakah bentuk campur kode dalam tuturan mahasiswa Patani Thailand
Selatan di Jember; (2) Bagaimanakah faktor penyebab terjadinya campur kode
dalam tuturan mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk campur kode dalam tuturan mahasiswa
Patani Thailand selatan di Jember; (2) faktor penyebab campur kode dalam
tuturan mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Rancangan
penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang
mengindikasikan adanya campur kode dalam tuturan mahasiswa Patani Thailand
Selatan di Jember. Data diambil dengan mengguna teknik rekam, catat, observasi
partisipasi, dan wawancara. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kata, frasa, dan klausa yang sesuai dengan kriteria bentuk campur kode dalam
tuturan mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember. Proses analisis data dalam
penelitian ini terdiri atas 1) pengumpulan data, 2) Transkripsi data, 3) Reduksi
data , 4) Penyajian data, dan 5) Penyimpul data.
Hasil penelitian ini menunjukakan bahwa campur kode dalam tuturan
mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember terdapat, (1) Bentuk campur kode
dalam tuturan mahasiswa patani Thaland selatan di Jember meliputi campur kode
berwujud kata, frasa, dan klausa. (2) Faktor campur kode dalam peristiwa tuturan
terjadi karena ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Faktor penyebab
terjadinya campur kode dalam tuturan mahasiswa Patani di Jember ditemukan dua
faktor di antaranya (1) faktor latar belakang sikap penutur, (2) faktor kebahasaan.
Saran yang dapat diberikan setelah dilakukan penelitian ini adalah : 1) Bagi
mahasiswa Patani Thailand Selatan di Jember hasil penelitian ini dijadikan
sebagai tambahan pengetahuan dalam berbahasa Indonesia sehari-hari. Selain itu
hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan bahan diskusi untuk
mengembangkan bahasa dan budaya yang baru. 2) Bagi penelitian selanjutnya
yang bidang seilmu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan
kajian pada aspek-aspek lain yang tidak terjangkau dalam penelitian ini, seperti
bahasa-bahasa yang terlibat dalam tuturan, bentuk campur kode, fungsi camput
kode dan proses terjadinya campur kode. | en_US |