Show simple item record

dc.contributor.authorRia Ardika Pertiwi
dc.date.accessioned2013-12-18T03:22:23Z
dc.date.available2013-12-18T03:22:23Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM070910301105
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9778
dc.description.abstractKemiskinan merupakan suatu isu yang sampai saat ini masih hangat untuk diperbincangkan, meski kita ketahui banyak program pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan tetapi hal tersebut belum bisa memberikan dampak yang positif, hanya mereka dari golongan tertentu saja yang bisa merasakan, sedangkan masyarakat golongan menengah kebawah semakin terpuruk dalam kemiskinan itu sendiri Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan survivalitas keluarga miskin penyandang down syndrome (keterbelakangan mental), di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, alasan penulis memilih lokasi penelitian ini disebabkan Desa Sidoharjo merupakan daerah pegunungan kapur, dan merupakan lahan kering yang memiliki sawah tadah hujan, sehingga aktivitas pertanian hanya bisa dilakukan satu tahun sekali yaitu pada musim penghujan. Padahal dari segi perekonomian mereka mengandalkan pertanian, sehingga masyarakat tidak bisa memaksimalkan usaha pertaniannya, karena keadaan alam tidak mendukung. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode Snowball dan menemukan lima informan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam (indept interview) dan menggunakan observasi partisipan pasif. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mencukupi kebutuhan keluarga masyarakat Desa Sidoharjo melakukan tindakan survivalitas yang diantaranya adalah 1). Diversifikasi pekerjaan, yaitu melakukan pekerjaan sampingan sebagai tukang serabutan (buruh tani dan mencari kayu) dan memelihara hewan ternak; 2). Mengatur pola konsumsi keluarga, dengan mengkonsumsi gaplek atau tiwul sebagai pengganti nasi; 3). Pemanfaatan anggota keluarga, yaitu dengan mengikutsertakan anggota keluarga yang lain seperti istri dan anak untuk membantu bekerja menambah penghasilan; 4). Penguatan hubungan sosial/jaringan sosial, dengan meminjam uang kepada tetangga dan berhutang di warung atau toko untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari pada saat tidak memiliki uang. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah keluarga miskin penyandang down syndrome (keterbelakangan mental), melakukan tindakan survivalitas. Agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi, meski dengan keterbatasan kondisi yang ada mereka dapat bertahan hidup.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301105;
dc.subjectTindakan Survivalitas Keluarga Miskin Penyandang Down Syndromeen_US
dc.titleTINDAKAN SURVIVALITAS KELUARGA MISKIN PENYANDANG DOWN SYNDROME (Studi Kasus di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record