dc.description.abstract | Teori belajar van Hiele adalah teori belajar tentang tahap berpikir siswa dalam pembelajaran matematika khususnya materi geometri. Dengan di terapkannya teori belajar van Hiele diharapkan siswa mampu bersikap aktif selama proses pembelajaran. Tidak hanya siswa yang mampu bersikap aktif, guru juga harus memberikan materi pembelajaran dengan baik yaitu dengan menerapakan teori belajar van Hiele untuk saling membantu dan bekerja sama selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasill observasi di SDN Kepatihan 05 Jember, guru belum pernah menggunakan teori belajar van Hiele. Pembelajaran yang dilakukan guru selama ini hanya menerapkan metode ceramah dan penugasan. Penerapan metode tersebut kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersikap aktif dan siswa cenderung mudah bosan saat proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah penerapan teori belajar van Hiele untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA; (2) berapakah persentase aktivitas belajar siswa dengan menerapkan teori belajar van Hiele pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA; (3) berapakah rata-rata hasil belajar siswa dengan menerapkan teori belajar van Hiele pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penerapan teori belajar van Hiele dalam aktivitas dan hasil belajar matematika pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA; (2) untuk mendeskripsikan persentase aktivitas belajar siswa dengan menerapkan teori belajar van Hiele pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA; (3) untuk mendeskripsikan rata-rata hasil belajar dengan menerapkan teori belajar van Hiele pokok bahasan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas IVA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tindakan dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terbagi menjadi empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Penelitian dilaksanakan di SDN Kepatihan 05 Jember tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA berjumlah 28 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah deterapkannya teori belajar van Hiele. Penerapan dalam pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan fase-fase teori van Hiele, yaitu fase informasi, orientasi terarah, penegasan, orientasi bebas, dan integrasi. Dari lima fase tersebut, fase integrasi adalah fase yang paling sulit diterapkan karena siswa malu untuk mempresentasikan hasil dari tugas kelompok sehingga guru harus memilih salah satu perwakilan kelompok untuk ke depan kelas mempresentasikan hasil kerjanya, sedangkan fase orientasi terarah adalah fase dimana siswa sangat aktif dalam pembelajaran karena siswa dapat belajar sambil bermain media yang tersedia dan dapat terlaksana dengan lancar. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 56,29% dengan kriteria cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 76,66% dengan kriteria baik. Rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 55,74 meningkat pada siklus II yaitu sebesar 75,71.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu: (1) bagi guru, diharapkan sebagai alternatif desain pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna; (2) bagi siswa, dengan penelitian ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif dan tidak mudah bosan saat proses pembelajaran berlangsung; (3) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. | en_US |