EVALUASI DAMPAK BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PENUNTASAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kualitas  pendidikan  di  Indonesia  masih  mengkhawatirkan  termasuk 
pendidikan  dasar,    hal  tersebut  terbukti  dengan  rendahnya  kepedulian  masyarakat 
akan  arti  pentingnya  pendidikan.  Pemerintah  telah  memprogramkan  pemberian 
Bantuan  Operasional  sekolah  (BOS)  dalam  rangka  membebaskan  biaya  untuk 
pendaftaran,  iuran  bulanan  sekolah,  biaya  ujian,  bahan  dan  biaya  praktek,  namun 
pada kenyataannya masih saja kualitas belum sesuai yang diharapkan. Dengan adanya 
BOS  membuka  peluang  bagi  sekolah  untuk  memenuhi  fasilitas  pendukung  sehingga 
kegiatan  belajar  mengajar  dapat  berjalan  sesuai  harapan.  Keberadaan  BOS 
diharapkan memberikan solusi terhadap masalah pendidikan, seperti minat anak-anak 
untuk  sekolah,  jumlah  lulusan,  jumlah  siswa  yang  melanjutkan  ke  SMP,  jumlah 
angka  putus  sekolah,  sekolah  yang  bangunannya  kurang  layak,  dan  keterbatasan 
sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. 
Pelaksanaan  yang  sudah  berjalan  perlu  dilakukan  penelitian  untuk  melihat 
apakah  sudah  berjalan  sebagaimana  mestinya  seperti  yang  terdapat  pada  pedoman 
dasar  pelaksanaan  BOS.  Apakah  Pemaknaan  positif  terhadap  program  BOS  tersebut 
mengalami  penyimpangan  dalam  praktek  atau  tidak.  Program  BOS  merupakan 
kebijakan pembangunan pendidikan yang meliputi peningkatan akses rakyat terhadap 
pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan wajib belajar pendidikan dasar 
9  tahun  dan  pemberian  akses  yang  lebih  besar  kepada  kelompok  masyarakat  yang 
selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan. Penelitian  ini  ingin  mengetahui  implementasi  serta  tingkat  keberhasilan 
program BOS dalam penuntahsan wajib belajar. Berdasarkan hasil penlitian program 
BOS  di  Kecamatan  Kaliwates  dapat  mengurangi  anak  yang  putus  sekolah  dan 
mengurangi jumlah anak atau siswa yang tidak melanjutka ke jenjang SMP. Evaluasi 
hasil  penelitian  mengenai  Evaluasi  program  BOS  di  Kecamatan  Kaliwates 
berdasarkan  aspek  jumlah  siswa  rata-rata  mencapai  50%.  Ketercapain  keberhasilan 
program  BOS  berdasarkan  aspek  jumlah  siswa  belum  berhasil  karena  pihak  sekolah 
belum mampu memotivasi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dalam rangka 
Wajar  9  tahun.  Sedangkan  ketercapaian  tingkat  keberhasilan  program  BOS 
berdasarkan  aspek  jumlah  lulusan  SD  tidak  berhasil  rata-rata  mencapai  45%,  hal 
tersebut  dikarenakan  kurangnya  dorongan  kepada  siswa  untuk  menuntaskan  masa 
studinya. 
Ketercapainan tingkat keberhasilan program BOS berdasarkaan aspek jumlah 
siswa  yang  melanjutkan  ke  SMP  rata-rata  mencapai  54%,  artinya  bahwa  program 
BOS telah berhasil memotivasi siswa untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang 
lebih tinggi. Keadaan ini merupakan prestasi bagi sekolah yang sangat peduli dengan 
pendidikan. 
Tingkat  keberhasilan  program  BOS  berdasarkan  aspek  jumlah  siswa  putus 
sekolah  (drop  out).  Sebelum  adanya  program  BOS  tahun  2004  jumlah  siswa  yang 
(drop  out)  tidak  ada.  Sedangkan  sesudah  adanya  BOS  pada  tahun  2007  juga  tetap 
tidak  ada siswa yang (drop out). Jadi dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program 
BOS  berhasil,  hal  ini  dibuktikan  bahwa  sebelum  dan  sesudah  adanya  program  BOS 
jumlah  siswa  yang  (drop  out)  tidak  ada.  Melihat  ketercapain  tingkat  keberhasilan 
program  BOS  berdasarkan  jumlah  siswa  yang  (drop  out)  ternyata  telah  berhasil 
memberikan  dampak  yang  berarti  sehingga  selama  masa  studi  tidak  ada  indikasi 
siswa yang putus sekolah