Show simple item record

dc.contributor.advisorAji, Fajar
dc.contributor.advisorZamroni, Muhammad
dc.contributor.authorKurniawan, Agung
dc.date.accessioned2020-03-31T13:50:19Z
dc.date.available2020-03-31T13:50:19Z
dc.date.issued2019-07-15
dc.identifier.nim140110401039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97526
dc.description.abstractIndonesia adalah salah satu negara yang memperlihatkan adanya fenomena migrasi internasional yakni menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), namun sayangnya masih banyak TKI memilih menjadi tenaga kerja non-prosedural atau ilegal. Alasan atas keputusan tersebut antara lain; masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur penempatan dan perlindungan TKI, terbatasnya akses informasi pasar kerja dalam dan luar negeri, maraknya praktek percaloan, masih kurangnya perhatiaan dari pemerintah sebagai pelaku dan pelaksana regulasi TKI, dan praktek migrasi jalur „tikus. Akibatnya terjadi pemulangan TKI (Deportasi), kekerasan oleh majikan, gaji tidak dibayar, hingga perdagangan orang (human trafficking). Pengkarya akhirnya mengemas fenomena tersebut ke dalam film fiksi melalui sudut pandang orang tua yang ditinggalkan dirumah, yakni konsep penyutradaraan Central Character One Point of View. Central character one point of view adalah sebuah konsep penempatan sudut pandang film dari satu karakter tokoh utama, yang menyajikan sudut pandang film dari tokoh utama melalui segala interaksi karakternya. Mengeksplorasi hubungan karakter utama dengan pemikiran, perasaan, tindakan, dan lingkungan sosialnya. Pengkarya mengaplikasikan konsep ini dengan mengkontruksi unsur naratif dan unsur sinematik dalam film sehingga mengacu terhadap sudut pandang Jumarno. Unsur naratif dalam cerita film Rawuh pengkarya kontruksi dengan konsep sudut pandang karakter utama tunggal yakni Jumarno yang mengalami berbagai masalah dalam naskah. Pola penceritaan dalam film ini adalah linear dengan lokasi Jember bagian selatan yang mayoritas berbahasa Jawa dan latar waktu dalam cerita film pada bulan Ramadhan 2018. Unsur sinematik meliputi mise en scene, sinematografi, suara, dan editing. Pengkarya mengarahkan suasana atau mood film Rawuh adalah sociability dan obsessive. Konsep mise en scene meliputi Setting atau latar, dalam cerita film Rawuh menggunakan lingkungan keluarga desa dan menggunakan setting sesuai pekerjaan Jumarno, lalu tata cahaya menggunakan cahaya natural sesuai mood yang dibangun oleh karakter, selanjutnya tata rias dan tata busana menggunakan identitas kehidupan desa dan karakterial tokoh Jumarno sebagai makelar sapi, lalu pengadeganan menggunakan pendekatan performa naturalistik,en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Televisi dan Film Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jemberen_US
dc.subjectFilm Rawuhen_US
dc.subjectCentral Character One Point of Viewen_US
dc.subjectKarakter Tokohen_US
dc.titlePenyutradaraan Film Rawuh (Penerapan Central Character One Point of View Pada Karakter Tokoh Jumarno)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record