dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan kabupaten yang memiliki potensi
perikanan air tawar yang baik untuk di kembangkan, salah satu komoditas
unggulannya adalah ikan lele mutiara. Dalam proses budidaya ikan lele mutiara,
terdapat dua sistem yaitu sistem bioflok dan sistem non bioflok. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengetahui pendapatan petani budidaya ikan lele sistem
bioflok dengan budidaya ikan lele sistem non bioflok; (2) mengetahui efisiensi
biaya budidaya ikan lele sistem bioflok dan budidaya ikan lele sistem non bioflok.
Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Desa
Keting Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan
metode deskriftif analitik. Responden penelitian ditentukan secara sengaja, yaitu
petani yang membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok dan sistem non
bioflok. Metode pengambilan data menggunakan metode wawancara dan
observasi. Analisis data menggunakan analisis pendapatan dan analisis efisiensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya ikan lele mutiara dengan
sistem bioflok lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem non bioflok.
Budidaya ikan lele mutiara dengan sistem bioflok lebih efisien dari pada sistem
non bioflok. Hal ini dapat dilihat dari nilai R/C Ratio pada budidaya ikan lele
dengan sistem bioflok sebesar 3.41, sedangkan nilai R/C Rasio pada budidaya
dengan sistem non bioflok pada sebesar 2.25. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa budidaya ikan lele mutiara dengan sistem bioflok lebih efisien
dan menguntungkan. | en_US |