dc.description.abstract | Narapidana wanita memiliki risiko tinggi terhadap stres karena penahanan dari kehidupan sosial,
lingkungan, dan perilaku. Stres merupakan ketegangan yang disebabkan oleh fisik, emosi, sosial,
ekonomi, pekerjaan atau keadaan, peristiwa, atau pengalaman yang sulit untuk mengelola atau
bertahan. Stres akan menyebabkan peningkatan kerja sistem saraf simpatis pada tubuh yang
menyebabkan peningkatan ketegangan otot, tekanan darah meningkat, pusing, gangguan
pencernaan, kelelahan, kecemasan, kemarahan, dan ketakutan. Relaksasi otot progresif adalah
salah satu manajemen stres untuk mengurangi tingkat stres. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres narapidana wanita. Penelitian
ini menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pretestposttest.
Pengambilan
sampel menggunakan total sampling dengan jumlah total 16 responden.
Relaksasi otot progresif diberikan 6x dalam seminggu selama 25-30 menit. Data diambil
menggunakan kuesioner DASS. Data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil yang diperoleh
dari paired t-test pada variabel tingkat stres yaitu p=0,009. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh progresif relaksasi otot terhadap tingkat stres narapidana wanita di Lapas
Kelas IIA Jember. Saran dari penelitian ini adalah perawat dapat memberikan pendidikan dan
pelatihan tentang teknik relaksasi otot progresif untuk narapidana wanita. Relaksasi otot progresif
bisa juga digunakan sebagai program terapi untuk mengurangi tingkat stres pada narapidana wanita
di lapas. | en_US |