Show simple item record

dc.contributor.authorSugiharto, Bambang
dc.date.accessioned2020-01-20T07:44:25Z
dc.date.available2020-01-20T07:44:25Z
dc.date.issued2014-09-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97042
dc.descriptionArtikel termuat dalam buku "UNEJ Membangun Negeri 2014", (UNEJ Press, hlm. 15-19)en_US
dc.description.abstractTanaman tebu sebagai tanaman industri telah lama dikembangkan dan dibudidayakan semenjak jaman pendudukan pemerintah Belanda. Banyaknya Pabrik Gula (PG) tebu yang dididirikan hampir diseluruh kawasan pulau Jawa menunjukkan pentingnya komoditas tersebut bagi Belanda. Pada jaman itu Indonesia tercatat sebagai pengekspor gula dunia dan menjadi sumber devisa negara. Bahkan varietas tebu hasil rakitan Indonesia yang dikenal dengan nama varietas tebu POJ (Prof Satation Oost Java) mendapat julukan “Golden Cane” karena produktivitas gulanya yang tinggi. Siapapun diantara kita mulai anak kecil sampai orang dewasa pada saat itu pernah merasakan manisnya gula tebu POJ. Namun seiring dengan kemunduran potensi genetis tebu POJ dan pertumbuhan jumlah penduduk serta kebiasaan “pangan manis” telah menyebabkan kekurangan produksi gula tebu, yang semula sebagai pengekspor menjadi pengimpor gula terbesar. Data stastistik menyebutkan sekitar 50% kebutuhan gula nasional harus diimpor dari negara luar guna mencukupi kebutuhan gula nasional.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherUPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jemberen_US
dc.subjectTebuen_US
dc.subjectSumber Panganen_US
dc.subjectEnergi Terbarukanen_US
dc.subjectBioteknologi Tebuen_US
dc.titleTebu sebagai Sumber Pangan dan Energi Terbarukan: Studi Kasus Pengembangan Bioteknologi Tebuen_US
dc.typeBook chapteren_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI2520101#Magister Bioteknologi
dc.identifier.nidnNIDN0022105504


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record