dc.description.abstract | Kabupaten Tapanuli Selatan secara geologi merupakan daerah vulkanik tua dan disertai dengan adanya
sesar yang mengindikasikan adanya batuan teralterasi hidrotermal yang dapat menjadi salah satu indikator
potensi keberadaan logam salah satunya emas. Secara geologi, emas merupakan mineral logam yang
berkaitan erat dengan proses magmatik dan lingkungan pembentukannya berada di dalam batuan vulkanik.
Kegiatan eksplorasi emas saat ini banyak dilakukan dengan metode pemetaan lapang, akan tetapi metode
tersebut mempunyai kendala dimana memerlukan biaya, energi, dan waktu yang relatif tinggi. Oleh karena
itu, diperlukan metode untuk memudahkan eksplorasi emas salah satunya dengan penginderaan jauh.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan serta pengukuran luasan potensi mineralisasi emas
di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan cara mengetahui zona alterasi hidrotermal dengan menggunakan
metode penisbahan saluran (band ratios) dan lineament (kelurusan) yang ada di lokasi penelitian. Hasil
penelitian ini diperoleh potensi mineralisai emas tersebar di tujuh kecamatan, yakni di Kecamatan Batang
Toru, Angkola Sangkunur, Sipirok, Angkola Timur, Aekbilah, Batang Angkola, dan Sayurmatinggi.
Pengukuran luasan wilayah potensi mineralisasi emas dilakukan dengan membuat polygon area.
Berdasarkan luasan total di setiap kecamatannya, diperoleh kesimpulan bahwa potensi mineralisasi emas
di Kabupaten Tapanuli Selatan yang paling luas terdapat di Kecamatan Batang Toru, yang juga ditunjukkan
dengan adanya aktivitas pertambangan emas resmi yang beroperasi di wilayah Batang Toru. | en_US |