Show simple item record

dc.contributor.authorSulistiyo, Agung Budi
dc.contributor.authorWardayati, Siti Maria
dc.contributor.authorShultoni, Moch
dc.contributor.authorPrasetyo, Whedy
dc.contributor.authorRoziq, Ahmad
dc.date.accessioned2019-12-26T03:09:27Z
dc.date.available2019-12-26T03:09:27Z
dc.date.issued2018-08
dc.identifier.isbn9786025518454
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/96869
dc.description.abstractPerkembangan ilmu akuntasi dalam pembuatan laporan keuangan entitas nirlaba menujukan reaksi positif seiring dengan meningkatnya peranan organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan advokasi (Yunita, 2009). Organisasi nirlaba didefinisikan sebagai organisasi yang melakukan kegiatan operasionalnya dengan tidak bertujuan untuk memperoleh laba (profit), adapun surplus yang diperoleh dari kegiatan tersebut kembali digunakan untuk tujuan pencapaian misi organisasi (Connolly dan Kelly, 2011). Surplus yang diperoleh lembaga masjid berpotensi tinggi dalam menyelesaikan permasalahan sosial (Adnan, 2012). Pengelolaan atas sedekah, infak dan zakat pada lembaga masjid merupakan sumber pendanaan utama untuk mendukung segala aktivitas masjid. Menurut Nainggolan (2005) masjid sebagai lembaga nirlaba yang memperoleh sumber pendanaan dari sumbangan, infak/shodaqoh dan donasi akan mengelola sumber pendanaannya tanpa mengharapkan pembayaran kembali atau pengembalian manfaat ekonomi sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2012). Meskipun tujuan utama lembaga masjid adalah untuk pelayanan umat, bukan berarti organisasi keagamaan tidak memiliki tujuan keuangan (Bastian, 2007).en_US
dc.description.sponsorshipDreamlitera Litera Buana, 2018en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherDream Litera Buanaen_US
dc.subjectAKUNTANSI MASJIDen_US
dc.titleAkuntanasi Masjid: Teori dan Prakteken_US
dc.typeBooken_US
dc.identifier.prodiAkuntansi


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record