Asuhan Keperawatan Pasien Gout Arthritis Pada Tn M Dan Ny S Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Upt Pstw Jember Tahun 2018
Abstract
Gout arthritis adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang terjadi pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 335 juta orang di dunia mengidap penyakit gout arthritis. Jumlah ini sesuai dengan pertambahan manusia usia lanjut dan beragam faktor kesehatan lainnya yang akan terus mengalami peningkatan di masa depan. Diperkirakan sekitar 75% penderita gout arthritis akan mengalami kecacatan akibat kerusakan pada tulang dan gangguan pada persendian. Adanya gout pada sendi kaki menimbulkan respon lokal, sistemik dan psikologis. Respon inflamasi lokal menyebabkan kompresi saraf sehingga menimbulkan respon nyeri akut. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan pasien Gout Arthritis dengan masalah keperawatan nyeri akut di UPT PSTW Jember.
Metode yang digunakan pada penyusunan laporan tugas akhir ini adalah laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan terhadap 2 klien yang terdiagnosa gout arthritis yang memenuhi kriteria partisipan di UPT PSTW Jember.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan asuhan keperawatan dari kedua klien dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu terdapat batasan karakteristik yang muncul seperti ekspresi wajah nyeri, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri, mengekspresikan perilaku, perubahan pada parameter fisiologis, perubahan posisi untuk menghindari nyeri. Terdapat 7 intervensi yang dilakukan dan hasil evaluasi selama 3 hari atau 3 kali kunjungan yaitu skala nyeri dari kedua klien menurun atau berkurang.
Kedua klien yang terdiagnosa gout arthritis dengan masalah keperawatan nyeri akut dilakukan pemberian kompres hangat air rendaman jahe, dimana kandungan jahe dapat menurunkan gejala rasa nyeri yang dialami penderita gout arthrits. Tindakan kompres hangat jahe merupakan tindakan komplementer dan bisa dilakukan setiap hari untuk mengurangi gejala nyeri. Disisi lain tindakan ini merupakan implementasi tambahan dari implementasi medis pemberian obat.