dc.description.abstract | Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan peserta
didik dalam suatu lingkungan belajar yang melibatkan pengembangan pola
berfikir dan mengolah logika. Komunikasi matematis adalah aktivitas baik secara
fisik maupun mental dalam mengekspresikan ide-ide matematika, merefleksikan
dan mendemonstrasikan serta menggunakan bahasa dan simbol untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika. Ada lima aspek komunikasi
matematis yaitu representasi (representing), mendengar (listening), membaca
(reading), diskusi (discussing), dan menulis (writing).
Gaya belajar yaitu cara ternyaman yang dilakukan siswa dalam memperoleh
informasi yang sedang dipelajari. Cara ternyaman yang dimaksud adalah kondisi
paling nyaman dan pemanfaatan alat indera yang lebih peka. Jadi, gaya belajar
adalah modalitas belajar yang merupakan cara setiap individu dalam menangkap
informasi melalui indera dengan kecenderungan yang tidak sama. Berdasarkan
cara menerima informasi, gaya belajar siswa dibagi ke dalam tiga tipe yaitu gaya
belajar dengan tipe visual, gaya belajar dengan tipe kinestetik, dan gaya belajar
dengan tipe auditorial.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMPN 1
Jember dalam menyelesaikan soal Persamaan Linear Satu Variabel ditinjau dari
gaya belajar. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner, soal Tes kemampuan komunikasi Matematis, rubrik penilaian tes
kemampuan komunikasi matematis, dan pedoman wawancara. Keseluruhan
instrumen telah diuji validasi dan dinyatakan valid. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner, tes, dan
wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Jember kelas VII D.
Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian
kepada 36 responden siswa, setelah itu dilanjutkan dengan Tes komunikasi
matematis dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Siswa dengan gaya belajar visual, memiliki kecenderungan mampu
mengekspresikan ide-ide matematis melalui tulisan dan lisan dengan tepat,
mampu menginterpretasikan ide-ide matematis baik secara tulisan dan lisan
dengan tepat, mampu menggunakan dan menyebutkan notasi atau simbol
matematika untuk menyelesaikan permasalahan dengan langkah penyelesaian
lengkap dan benar.
2) Siswa dengan gaya belajar audio, memiliki kecenderungan mampu
mengekspresikan ide-ide matematis melalui tulisan dan lisan dengan tepat,
mampu menginterpretasikan ide-ide matematis baik secara tulisan dan lisan
dengan tepat, cukup mampu menggunakan dan menyebutkan notasi atau
simbol matematika untuk menyelesaikan permasalahan dengan langkah
penyelesaian lengkap dan benar .
3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik, memiliki kecenderungan kurang
mampu mengekspresikan ide-ide matematis melalui tulisan dan lisan dengan
tepat, belum mampu menginterpretasikan ide-ide matematis baik secara
tulisan dan lisan dengan tepat, tidak mampu menggunakan dan menyebutkan
notasi atau simbol matematika untuk menyelesaikan permasalahan dengan
langkah penyelesaian lengkap dan benar. | en_US |