Now showing items 21-40 of 49

      Subject
      Limbah dalam proses pengolahan kopi di Desa Sidomulyo tersedia dalam jumlah besar dan telah di mulai digunakan untuk kompos Blok. Dari kondisi tersebut masih terdapat masalah dalam hal penyediaan teknologi pembuatan kompos blok. Tujuan dari kegiatan IbM yang dilaksanakan pada pengrajin kompos blok di desa Sidomulyo, Silo Jember ini adalah terbuatnya 1 unit mesin penggiling dan mesin pencetak (press) untuk kompos blok , sehingga produksi lebih hemat (efisien) dari aspek financial dan dari tenaga manusia. Metode pada kegiatan ini dimulai dengan diskusi bersama mitra, perancangan mesin, uji coba mesin da n pelatihan penggunaan mesin serta evaluasi kegiatan. Di akhir kegiatan IbM ini, mesin penggiling dan mesin press telah selesai dirancang dan telah digunakan oleh pengrajin kompos blok di desa Sidomulyo, Kec. Silo, Jember. Dengan menggunakan mesin penggiling dan mesin press ini kualitas hasil kompos blok, menjadi lebih baik dan tenaga manusia menjadi lebih hemat. Dengan keuntungan penggunaan mesin maka keberlanjutan usaha produksi kompos blok di Sidomulyo menjadi lebih terjamin. [1]
      Listrik merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dalam menggerakkan kegiatan di Pesantren, mulai dari penyediaan air, sarana penerangan dan penyelenggaraan proses pendidikan dan pembelajaran. PPMD (Pondok Pesantren Mahfilud Duror) terletak di tepi sungai Suger yang memiliki ketersediaan dan potensi energi air. Untuk ini maka kebutuhan akan adanya alat untuk mengubah potensi air menjadi enrgi listrik menjadi solusi untuk mengatasi kondisi yang ada. Dari hasil pemetaan dan pengukuran terhadap potensi yang ada diperoleh informsi bahwa potensi sumber air pada kondisi paling kritis (puncak musim kemarau) diperoleh hasil debitnya sebesar 100 -120 lt/detik, dengan potensi sumber energi sebesar 6.5 kW. Hasil pemetaan topografi menunjukkan bahwa jenis turbin yang sesuai adalah tipe crossflow dengan tinggi jatuh 5 - 7 m. Proses pembuatan DED dilakukan untuk menghasilkan sistem mekanikal yang mampu mendukung kondisi tersebut. DED yang dibuat meliputi frame base turbin dan system transmisi, turbin air dan adaptornya. Hasil pengujian menunjukkan adaptor mampu bekerja tanpa menimbulkan getaran yang berarti, turbin mampu menghasilkan putaran yang diinginkan, dan system transmisi mampu menyalurkan beban yang ada. Hasil pengujian terhadap out-put atau keluaran menunjukkan PLTMH mampu bekerja pada pembebanan dengan lampu, pembebanan dengan motor serta dalam kondisi tanpa beban. Untuk saran perlu diupayakan rancangan turbin yang mampu bekerja pada kondisi potensi sumber daya air yang fluktuatif atau ekstrem. [1]
      Listrik saat ini menjadi kebutuhan mendasar yang menunjang hampir semua kegiatan masyarakat. Hal ini terkait dengan hampir semua peralatan membutuhkan energi listrik untuk menjalankannya. Namun demikian, ketersediaan listrik yang dipasok oleh PLN saat ini sangatlah terbatas, terutama di daerah pedesaan. sehingga diperlukan usaha untuk mengembangkan alternatif pembangkit listrik yang sesuai dengan potensi yang tersedia di pedesaan. [1]
      Mesin rajang multiguna, keripik singkong dan pangsa pasar [1]
      Model Pembelajaran Bestek-Kreatif, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar, Ujian Nasional [1]
      Pembangunan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, juga untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pembangunan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Derajat kesehatan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain penduduk, lingkungan perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan (Suwelo,1992). Masalah kesehatan adalah masalah paling banyak yang dihadapi oleh lansia. Salah satu masalah kesehatan pada lansia adalah karies gigi dan periodontitis. Karies gigi (gigi berlubang) merupakan penyakit yang paling banyak terjadi. Selain itu berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita bergigi dengan umur lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004). Program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Kalisat dilaksanakan oleh 1 orang dokter gigi yang melayani 12 desa di kecamatan Kalisat. Data dari Puskesmas Kalisat tahun 2008 menunjukkan angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cukup tinggi sekitar 75 % dan penyakit periodontal menempati urutan kedua setelah karies gigi. Hal ini dikarenakan salah satunya program kesehatan gigi dan mulut belum termasuk di dalam kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia di wilayah Puskesmas Kalisat terbagi atas 12 posyandu, dimana tiap-tiap posyandu lansia memiliki 2 kader. Kegiatan posyandu lansia sampai saat ini hanya melayani pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengobatan yang lain yang bersifat ringan seperti diare, batuk dan demam. Untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia khususnya masalah kesehatan gigi dan mulut, maka tim pengusul ingin membantu para lansia di wilayah kerja puskesmas Kalisat untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kelompok posyandu dengan cara memberikan pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut, pelatihan cara deteksi dini penyakit periodontal serta pembentukan kader kesehatan gigi dan mulut posyandu lansia. Tujuan jangka panjang program ini adalah terciptanya kesehatan jasmani para lansia baik dari segi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulutnya. [1]
      Pembibitan, tebu, bud chips, pemotong tunas [1]
      PENERAPAN IPTEKS DALAM PEMBUATAN TAHU RAMAH LINGKUNGAN DAN PRODUK OLAHAN LIMBAH TAHU PADA IBU-IBU PKK [1]
      Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya, bisa dikatakan merupakan sesuatu hal yang penting. Mengapa? Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan karena intervensi obat diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Penting untuk disadari bahwa obat merupakan substansi yang tidak hanya dapat memberikan manfaat, tetapi juga bahaya. Obat hanya akan memberikan manfaat jika digunakan dengan cara pakai yang benar dan jika disimpan dengan benar pula. Dengan pengetahuan yang benar, masyarakat akan dapat memperoleh manfaat maksimal dari obat dan dapat meminimalkan segala hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat pemakaian suatu obat. Masalah tersebut tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga berkaitan dengan anak-anak. Anak sering bersikap enggan untuk patuh minum obat demi kesembuhan penyakit atau gangguan yang dideritanya, karena beranggapan obat memiliki rasa yang pahit dan tidak enak. Problema ini akan menjadi lebih mudah lagi jika pada diri anak juga ditumbuhkan kesadaran untuk patuh minum obat sejak mereka berusia dini. Karena itu perlu dilakukan pengenalan dan pendidikan mengenai siapa apoteker, apakah obat itu dan bagaimana penggunaannya serta bagaimana memanfaatkan sumber obat yang ada di sekitar kita misalnya tanaman obat yang banyak tumbuh di sekitar kita. Penyuluhan dilaksanakan di SD Antirogo 1 daan SD Kepatihan 5. Masing-masing dilaksanakan dua kali. Penyuluhan pertama dengan materi mengenai profesi apoteker, pengenalan tentang obat dan cara penggunaannya. Penyuluhan kedua tentang jenis dan manfaat tanaman obat yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positig dari pihak sekolah maupun siswa. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan siswa mengenai obat dan tanaman obat yang tergambar dari hasil post test yang lebih baik dibandingkan hasil pre test. [1]
      pengrajin jamu gendong, produk herbal, permen jeli herbal, herbal instan [1]
      Perkembangan teknologi informasi membawa implikasi pada perubahan pola perilaku dan gaya hidup masyarakat dengan menjadikan media, informasi, komunikasi, ditambah hiburan menjadi kebutuhan primer, sehinggamendorong bermunculannya korporasi-korporasi dunia yang memang berbasis pada tiga dimensi tersebut melalui korporasi media elektronik dan cetak. Perkembangan korporasi dunia yang berbasis pada media, informasi, komunikasi, dan hiburan telah membentuk suatu domain industri kreatif yang mempengaruhi peradaban masyarakat (Kartika, 2012).Pengertian industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeskploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Pengembangan industri kreatif ini merupakan visi Indonesia menuju ekonomi kreatif tahun 2015. Sementara ekonomi kreatif didefinisikan sebagai sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran serta konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik dan hiburan. Ekonomi kreatif bersumber pada kegiatan ekonomi dari industri kreatif (Departemen Perdagangan, 2008:4). Ada beberapa arah dari pengembangan industri kreatif, seperti pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri berbasis: (1) lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry), (2) lapangan usaha kreatif (creative industry), dan (3) Hak Kekayaan Intelektual seperti hak cipta (copyright Industry) (Departemen Perdagangan, 2008:1). [1]
      Permasalahan yang sering terjadi pada petani salak adalah kerugian akibat jumlah salak yang terjual sangat sedikit karena tidak memenuhi kriteria para pembeli/tengkulak, sehingga buah salak yang kecil banyak terbuang, yang sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi. Pembeli/tengkulak hanya mengambil salak-salak yang tergolong besar, hal ini menyebabkan kerugian di pihak petani, dengan harga Rp. 3.500,- sd Rp. 4.000,- per kilogramm dan harga salak sortiran (kecil) hanya Rp. 1.000,- per kilogram. Selain murahnya yang diberikan oleh tengkulak, meningkatnya jumlah panen menyebabkan harga salak mencapai Rp. 1.500,- per kilogram. Kondisi harga yang murah menyebabkan para petani berinisiatif untuk meningkatkan pendapatan dengan cara memproduksi kripik salak yang mampu meningkatkan harga salak mencapai Rp. 10.000,- sd. Rp. 15.000,- per kilogram. Masukan teknologi penggorengan hampa sangat penting bagi masyarakat tersebut untuk meningkatkan nilai jual salak sortiran menjadi salah olahn bernilai jual tinggi. Program IBM menjadi sarana pembantu dan penyemangat warga KWM Taman Ayu dalam manjalankan industri kecil untuk lebih maju dan bersaing dengan indutri makanan olahan di Kabupaten Lumajang. Dengan masukan teknologi tersebut, banyak buah salak yang apabila dijual harganya sangat murah dapat diubah menjadi kripik salak yang harganya menjadi lebih mahal. [1]
      PM-PMP, Medel Pembelajaran SIBOMBER (SIap Belajar Optimal Mandiri dan BERhasil) secara Cerdas [1]
      PM-PMP, Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, TOT, LINAS, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar [1]
      PM-PMP, Model Pembelajaran Mentari-Inovatif, TOT, UNAS, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar [1]
      Pondok Pesantren Mahfilud Duror II (PPMD) yang terletak di Dusun Krajan Kelurahan Suger Kidul Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember memiliki sekitar 1000 santri dan dua sekolah yaitu SLTP dan SMK. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, pondok pesantren ini memiliki 2 panel pembagi sumber daya listrik sebesar 2200 VA sehingga totalnya 4400 VA. Biaya penggunaan pompa air dengan kedalaman sumur bor 90 m di 4 titik dan sumur biasa dengan kedalaman 6–8m adalah sebesar Rp.1.500.000–Rp.2.000.000,-/bulan/Kwhmeter, sehingga total pengeluaran lebih kurang 4 juta rupiah per bulan. Adapun pembangunan pembangkit mikrohidro ini diharapkan dapat meringankan biaya listrik yang dikeluarkan. Pondok Pesantren ini juga memiliki potensi air untuk dibangkitkan menjadi energi listrik melalui pembangkit listrik energi air. Potensi air ini berada pada sungai krastal didekat kompleks pondok pesantren. Namun potensi ini terkendala adanya banjir pada sungai ketika musim penghujan, sehingga diperlukan rancangan sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang mampu mengantisipasi kendala banjir tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pembangkit mikrohidro ini dimulai dari melaksanakan survei kelayakan pembangkitan daya dan dilanjutkan dengan pembangunan sipil, pemasangan turbin dan pemasangan generator listrik dan panel kelistrikannya. Dari hasil survey awal diperoleh nilai debit air sekitar 200-300 liter/detik dan ketinggian jatuh air sekitar 3-5 m sehingga potensi tenaga listrik yang dihasilkan sekitar 2,94-7,35 kW. Potensi tenaga air ini sudah direalisasikan dalam kegiatan Ipteks bagi Masyarakat dengan membuat tenaga listrik mikrohidro dengan menempatkan kapasitas terpasang generator pada rumah daya sebesar 4 kW. [1]
      Produksi kopi desa Mulyorejo Kecamatan Silo secara kuantitas cukup besar akan tetapi secara kualitas masih kurang memuaskan karena sebagian besar masuk dalam katagori C sehingga harga jualnya lebih rendah dari katagori A dan B. Rendahnya kualitas ini diakibatkan karena tipisnya tanah tutupan, kurangnya unsur hara dan kurangnya pasokan pupuknya. Harga pupuk di daerah ini relatif lebih mahal karena medan yang sangat sulit untuk dicapai menggunakan kendaraan biasa. Sementara itu, limbah kulit biji kopi dan limbah rumah tangga di desa ini cukup melimpah sehingga membuka peluang untuk digunakan sebagai pupuk organik sebagai pengganti pupuk yang ada. Metode yang digunakan dalam keviatan IbM ini adalah desain dan rancang bangun komposter, uji coba, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar mampu secara mandiri membuat pupuk organik dari limbah kopi dan limbah rumah tangga sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteran masyarakat. [1]
      Produksi kopi yang meningkat terutama pada saat puncak panen kopi menyebabkan para petani kopi di Desa Sidomulyo kesulitan untuk melakukan proses pengeringan biji kopi setelah dilakukan proses pengupasan kulit buah kopi ( pulping). Hal ini disebabkan proses pengeringan biji kopi untuk mencapai kadar air 12% membutuhkan waktu 2 – 3 minggu. Petani membutuhkan lahan penjemuran yang sangat luas agar seluruh kopi yang dipanen dapat dijemur. Beberapa petani kopi terpaksa harus menyewa lahan penjemuran yang dapat menambah biaya pengolahan. Bahkan beberapa petani terpaksa harus menahan buah kopi yang telah dipanen di gudang untuk menunggu tersedianya lantai penjemuran. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas biji kopi karena resiko kerusakan biji kopi ataupun perubahan fisiologis biji kopi. Di sisi lain produksi kopi yang dihasilkan dapat mencapai 3 ton/hari. Oleh karena itu keberadaan alat pengeringan biji kopi yang mampu mempercepat tahapan proses pengolahan kopi sangat diharapkan. Permasalahan lain adalah belum tersedianya alat pengemasan terstandar untuk kopi bubuk yang dihasilkan oleh mitra. Sehingga penyediaan alat pengemasan terstandar diharapkan dapat melancarkan produksi kopi bubuk yang d irintis oleh mitra. Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: (a) terpenuhinya sumber energi yang ramah lingkungan dan murah untuk proses pengeringan kopi bagi mitra khususnya dan masyarakat Desa Sidomulyo pada umumnya melalui pemanfaatan panas matahari; (b) terpenuhinya alat pengering kopi dengan energi surya (efek rumah kaca) bagi mitra di Desa Sidomulyo sehingga proses pengeringan biji kopi lebih efektif dan efisien; (c) tersedianya alat produksi pengemasan terstandar untuk kopi bubuk bagi mitra di Desa Sidomulyo sehingga mutu dan harga kopi bubuk produksi mitra dapat bersaing di pasaran; dan (d) aktivitas sosial ekonomi masyarakat Desa Sidomulyo menjadi lebih berkualitas melalui kelompok usaha kecil pengeringan biji kopi dan pengolahan kopi bubuk Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah antara lain: (a) pembuatan konstruksi pengering efek rumah kaca; (b) pembuatan konstruksi rak pengeringan dan tungku pembakaran sebagai sumber energi panas tambahan; (c) pemotongan bahan konstruksi dan penyambungan; (d) perakitan pengering efek rumah kaca; (e) perakitan tungku pembakaran dan rak pengering; dan (f) sosiasilias dan pelatihan penggunaan pengering efek rumah kaca. [1]
      Rekayasa, Motif, Batik, Kopi, Suwar-suwir, Penguatan, Ikon, jember [1]
      Salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat kecamatan Lumajang, khususnya desa Jogoyudan adalah mengembangkan usaha pengolahan roti manis. Roti manis FILA merupakan salah satu usaha roti manis yang merupakan pelopor di wilayah tersebut. Saat ini kondisi usaha roti manis FILA masih kurang berkembang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: kualitas yang rendah, distribusi pemasaran yang sempit, produk tidak memiliki kekhususan serta sistem pengolahannya masih belum efisien. Merujuk pada permasalahan tersebut hal hal yang dapat segera diatasi adalah: peningkatan kualitas, peningkatan efisiensi dan peningkatan distribusi pemasaran. Peningkatan kualitas pada kegiatan ini adalah dengan mensubstitusi terigu dengan MOCAF dengan tingkat 30%. Hasilnya menunjukkan roti manis yang dihasilkan bertekstur lembut dan tidak keras. Selain itu usaha subtitusi MOCAF dapat meningkatkan citra diri/ciri khusus yaitu “roti manis berserat tinggi”. Hasil uji pemasaran menunjukkan peningkatan penerimaan konsumen terhadap produk yang dikembangkan. Peningkatan kualitas berikut dengan efisiensi dapat dilakukan dengan penggunaan alat pencampur adonan. Alat pencampur yang digunakan memiliki kapasitas 5 kg dengan energi penggerak listrik 350 watt, dan dalam waktu kurang lebih 10 menit dapat menghasilkan adonan yang homogen dan kalis. Penggunaan alat pencampur semi otomatis tersebut terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas roti manis FILA Usaha peningkatan distribusi pemasaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan rombong inovatif. Rombong didesain sedemikian rupa untuk sehingga dapat dibawa sepeda montor dan produk terlihat dengan jelas. Pemanfaatan rombong inovatif pada kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan jaringan pemasaran. Pensubstitusian MOCAF, penggunaan alat pencampur semi otomatis serta pemanfaatan rombong inovatif pada perusahaan roti manis FILA terbukti mampu meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pemasaran. Kegiatan ii Pengabdian kepada masyarakat oleh tim dari Universitas Jember pada perusahaan roti manis FILA dan mitranya di desa Jogoyudan, Kabupaten lumajang dapat meningkatkan UMKM roti manis FILA yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kondisi tenaga kerja di daerah tersebut [1]