Show simple item record

dc.contributor.authorIkhwan Hakim
dc.date.accessioned2013-12-17T13:24:50Z
dc.date.available2013-12-17T13:24:50Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM080210103003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9586
dc.description.abstractBahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010:27). Bahan ajar bilingual merupakan bahan ajar yang menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. SMAN 1 Jember merupakan salah satu contoh sekolah yang memiliki predikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Bahan ajar yang digunakan menggunakan dua bahasa. Akan tetapi bahan ajar tersebut belum mampu meningkatkan motivasi dan minat siswa di dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dipilih metode Whole Brain Teaching (WBT) sebagai format di dalam bahan ajar yang di susun. Metode ini dipilih karena dapat meningkatkan motivasi serta peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran biologi, sebab metode tersebut dalam aplikasinya menggunakan teknik gesture yaitu menjelaskan materi pelajaran dengan uraian-urain pendek disertai dengan gerakan-gerakan simbolik bermakna dengan intonasi suara tertentu sehingga siswa akan merasa senang dan mudah dalam memahami materi yang diajarkan Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pengembangan bahan ajar bilingual berbasis metode WBT pada sub pokok bahasan sistem indera kelas XI IPA SMAN 1 Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil pengembahan ajar bilingual berbasis WBT. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN I Jember dengan pertimbangan SMA tersebut merupakan SMA RSBI dengan siswa yang aktif dan kreatif. Adapun waktu penelitian yaitu pada bulan April-Mei semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Responden penelitian yaitu kelas XI IPA 2. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, lembar validasi, angket dan tes. Data yang didapatkan adalah hasil validasi dari validator, hasil aktifitas guru, hasil aktifitas siswa, hasil uji keterbacaan dan tingkat kesulitan, ketuntasan hasil belajar biologi siswa, dan respon siswa. Hasil penelitian mendapatkan kesimpulan bahwa proses pengembangan ajar melalui empat tahap yang mengacu pada model 4-D (four-D model) yang dikemukakan oleh Thiagarajan dan Semmel (dalam Hobri, 2010:12) yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Namun pada penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan. Untuk hasil validasi bahan ajar yang dikembangkan diperoleh nilai yaitu: buku siswa sebesar 82,2% berkategori valid; LKS sebesar 84,9% berkategori valid dan Tes Hasil Belajar sebesar 84,2% berkategori valid. Untuk hasil presentase kaktifan guru diperoleh presentase sebesar 94% untuk pertemuan pertama dan kedua, sedangkan aktifitas siswa diperoleh presentase sebesar 83,4% pada pertemuan pertama dan 84,55 pada pertemuan kedua. Untuk respon siswa diperoleh nilai >75% siswa senang dengan bahan ajar dan untuk ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh secara klasikal yaitu 82,2%. Berdasarkan hasil tersebut bahan ajar bilingual berbasis Whole Brain Teaching dapat dikatakan sudah baik dan efektif ketika diterapkan dalam pembelajaran.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210103003;
dc.subjectPengembangan Bahan Ajar, Bilingual, Metode Whole Brain Teachingen_US
dc.titlePENGEMBANGAN BAHAN AJAR BILINGUAL BERBASIS METODE WHOLE BRAIN TEACHING PADA SUB POKOK BAHASAN BERBASIS METODE PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM INDERA KELAS XI IPA SMAN 1 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record