Show simple item record

dc.contributor.authorMelinda Puspitawati
dc.date.accessioned2013-12-17T10:20:07Z
dc.date.available2013-12-17T10:20:07Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM050210302364
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9548
dc.description.abstractKampung Pecinan adalah tempat pemukiman etnis Tionghoa yang terletak sekitar jalan Sultan Agung, Gajah Mada dan H.Syamanhudi yang termasuk dalam Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi kedatangan etnis Tionghoa di kabupaten Jember, aktivitas dalam bidang politik sosial budaya etnis Tionghoa di Kabupaten Jember dari tahun 1965-2011. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat mengaplikasikan semua rumusan masalah dan memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan, masyarakat luas dan pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan sosial budaya, dan teori aksi sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang etnis Tionghoa memasuki kota Jember adalah dibangunnya jalur transportasi berupa kereta api yang menyebabkan berkembangnya Jember serta suburnya perkebunan tembakau di Jember. Seiring dengan perkembangan daerah ini orang-orang Tionghoa yang dikenal sebagai kelompok pedagang juga berdatangan ke Jember. Pada umumnya etnis Tionghoa di kabupaten Jember membuka toko, namun banyak pula yang menjadi pedagang kelontong yang masuk ke daerah pedesaan. Selain itu juga mereka juga melakukan pembelian tembakau langsung dari petani. Aktivitas politik sosial budaya masyarakat Tionghoa pada masa Orde Baru dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. kebijakan- kebijakan itu dianggap sangat menyudutkan masyarakat Tionghoa secara politik, sosial maupun budaya. Keadaan tersebut juga terjadi pada etnis Tionghoa keturunan di kota jember, orang-orang Tionghoa yang telah terpinggirkan secara sosial politik mampu beradaptasi dengan masyarakat lokal dan mampu hidup secara berdampingan baik secara sosial maupun secara ekonomi. Etnis Tionghoa di kota Jember ini berhasil membantu perekonomian masyarakat kota Jember karena dengan keberadaan etnis Tionghoa di kota Jember ini banyak tersedia lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran masyarakat Jember. Sedangkan di era reformasi ini pemerintah mengupayakan pelaksanaan kebijakan demokrasi. Sistem politik demokrasi ini ditandai dengan pencabutan terhadap kebijakan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Adanya pencabutan kebijakan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa juga dirasakan dalam kehidupan etnis Tionghoa yang berada di Jember. Ini dapat dilihat dengan keterlibatan etnis Tionghoa yang berada di Jember jauh lebih aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Tionghoa keturunan di Jember sudah mampu beradaptasi dengan masyarakat lokal. Kondisi seperti itu menberikan suasana kondusif bagi etnis Tionghoa keturunan di kota Jember sehingga tidak seperti etnis Tionghoa yang berada di kota-kota lain pada umumnya yang sering mengalami kerusuhan yang bersifat rasialis. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah bagi pemerintah hendaknya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang adil tidak ada lagi etnis yang dirugikan, bagi masyarakat luas di perlukan adanya kesadaran untuk memelihara hubungan sosial secara baik, sedangkan bagi etnis Tionghoa sendiri perlu dikembangkan sikap sederhana dan empati terhadap situasi masyarakat sekitar sehingga dapat mencegah kecemburuan sosial.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210302364;
dc.subjectDinamika, Sosial Budaya, Etnis Tionghoa, Jember Tahun 19652011en_US
dc.titleDINAMIKA SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 1965-2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record