Show simple item record

dc.contributor.authorSugeng Aji Putro
dc.date.accessioned2013-09-09T02:33:00Z
dc.date.available2013-09-09T02:33:00Z
dc.date.issued2013-09-09
dc.identifier.nimNIM070210302097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/946
dc.description.abstractCandi Jawi terletak di Dusun Jawi Desa Candiwates Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Masyarakat sekitar mengenal candi ini dengan sebutan Candi Prigen. Kakawin Nagarakretagama menyebutkan Candi Jawi denganbeberapa nama, seperti: Sudharma, Dharmma, Jawa-jawa, Candi, dan Sucandi. Fungsi dari Candi Jawi yaitu sebagai tempat Pendharmaan Raja Kertanegara yang wafat pada tahun 1292 Masehi. Candi Jawi diperkirakan dibangun pada tahun 1304 M. Candi Jawi merupakan salah satu kebudayaan fisik yang penuh dengan makna simbol. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan setiap hasil kebudayaannya pasti terdapat simbol-simbol atau lambang-lambang tertentu di dalamnya. Makna simbol pada Candi Jawi ini bisa diketahui melalui latar belakang dari kebudayaan dan agama yang membentuknya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Latar Geografis, Latar Historis, dan Latar Religius Candi Jawi?; (2) Apa Makna Simbolis dari Bentuk-bentuk Visual pada Candi Jawi?. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1) Menganalisis Latar Geografis, Latar Historis, dan Latar Religius Candi Jawi; (2) Menganalisis Makna Simbolis dari Bentuk-bentuk Visual pada Candi Jawi. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi Peneliti dan Mahasiswa lain, sebagai sarana latihan dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah, latihan berfikir dan memecahkan masalah secara kritis dan logis; (2) Bagi Ilmu Pengetahuan, memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan pada pengajaran materi tentang Agama Hindu-Budha serta peninggalannya. Dan bisa menarik nilai-nilai luhur yang terdapat pada Candi Jawi yang masih relevan untuk diterapkan dikehidupan sekarang; (3) Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai salah satu referensi bagi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur selaku pengelola situs sejarah di Jawa Timur. Serta menambah referensi pada Candi Jawi dan bahan bacaan bagi pengunjung Candi Jawi; (4) Bagi Almamater, sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi kajian ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari kegiatan perkuliahan. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah dengan langkah- langkah: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji permasalahan yaitu Pendekatan Antropologi Budaya. Sedangkan teknik pengumpulan sumber yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber tertulis dan sumber lisan. Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini adalah bahwasannya Candi Jawi ini merupakan tempat pendarmaan dari Raja Kertanegara yaitu Raja terakhir Kerajaan Singhasari. Raja Kertanegara didharmakan di Candi Jawi sebagai Siwa-Budha. Candi ini terdiri atas tiga tingkatan, (1) Kaki Candi, merupakan bagian terbawah dari candi yang melambangkan manusia yang masih dikuasai nafsu rendah seperti keserakahan, kebohongan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hawa nafsu; (2) Badan Candi, merupakan lambang dari usaha manusia untuk mengalahkan nafsu keduniawian; dan (3) Atap Candi merupakan lambang dari kehidupan manusia yang sudah mencapai tingkat kesempurnaan. Orientasi arah hadap Candi Jawi yaitu pada tempat yang dianggap paling tinggi dan paling suci, yaitu Gunung Penanggungan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210302097;
dc.subjectSIMBOLIS CANDI JAWI, PASURUANen_US
dc.titleMAKNA SIMBOLIS CANDI JAWI DI KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record