Show simple item record

dc.contributor.advisorSULISTYOWATI, Hari
dc.contributor.advisorRATNASARI, Tri
dc.contributor.authorLUTFIYANI, Desi
dc.date.accessioned2019-11-20T01:27:30Z
dc.date.available2019-11-20T01:27:30Z
dc.date.issued2018-08
dc.identifier.nimNIM141810401011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94469
dc.description.abstractKemiri adalah tumbuhan endemik flora malesiana yang merupakan salah satu tumbuhan Multi Purpose Tree Species (MPTS) atau tumbuhan multi guna yang menghasilkan biji, buah, bunga, batang dan daun untuk fungsi ekonomi. Selama ini budidaya kemiri secara generatif membutuhkan waktu perkecambahan yang lama sekitar 30-35 hari karena biji kemiri memiliki struktur kulit yang keras dan tebal. Upaya alternatif untuk mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan perbanyakan tumbuhan secara vegetatif melalui kultur in vitro. Kultur in vitro merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian tumbuhan seperti sel, jaringan dan organ serta menumbuhkannya menjadi tumbuhan utuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur in vitro yaitu ada tidaknya kontaminasi mikroorganisme pada media maupun eksplan. Kontaminasi yang paling sulit dikendalikan adalah mikroorganisme pada eksplan. Sumber kontaminasi yang terdapat pada eksplan dapat dihilangkan dengan cara melakukan sterilisasi eksplan. Salah satu bahan kimia yang umum digunakan untuk sterilisasi eksplan yaitu Natrium Hipoklorit (NaClO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi dan lama perendaman NaClO yang efektif untuk sterilisasi eksplan daun kemiri. Penelitian ini menggunakan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu konsentrasi NaClO terdiri empat taraf: K0 = kontrol; K1 = 1%; K2 = 2%; dan K3 = 3%. Faktor kedua lama perendaman NaClO terdiri tiga taraf: L1 = 2,5 menit; L2 = 5 menit; dan L3 = 7,5 menit. Eksplan yang digunakan daun muda kemiri berumur 1 – 2 minggu. Media pertumbuhan eksplan yang digunakan yaitu media Woody Plant Medium (WPM) dengan penambahan hormon auksin berupa 2,4 D konsentrasi 0,5 ppm. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan tiga parameter pengamatan yaitu eksplan terkontaminasi, waktu munculnya kalus dan eksplan yang membentuk kalus. Penggunaan NaClO untuk sterilisasi eksplan daun tumbuhan kemiri efektif pada konsentrasi 1% dengan lama perendaman 2,5 menit (K1L1). Kombinasi perlakuan tersebut mampu menurunkan persentase kontaminasi sampai 0%, menginduksi kalus lebih cepat selama 17 HST dibandingkan dengan perlakuan K2L3 19 HST dan K2L2 25 HST dan juga memiliki persentase pertumbuhan kalus sebesar 33,3%. Sterilisasi eksplan dengan disertai penggunaan NaClO mampu mencegah kontaminasi namun perlu diperhatikan konsentrasinya karena sifatnya yang fitotoksik terhadap jaringan tumbuhan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries141810401011;
dc.subjectNatrium Hipokloriten_US
dc.subjectKemirien_US
dc.titleEfektifitas Natrium Hipoklorit Pada Sterilisasi Eksplan Daun Tumbuhan Kemiri (Aleurites moluccana (L). Willd)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record