Analisis Tingkat Kesiapan Pengguna SAID (Sistem Administrasi Informasi Desa) Kabupaten Bondowoso Menggunakan Framework STOPE (Studi Kasus : Kecamatan Maesan dan Tamanan)

Abstract

Sistem Administrasi Informasi Desa atau SAID merupakan salah satu dari sekian banyak layanan TI yang diterapkan oleh Kabupaten Bondowoso yang dipublikasikan pada tahun 2017. Pengguna SAID merupakan perangkat desa yang termasuk dalam PPID (Petugas Pengelola Informasi Desa). Tujuan dari penerapan SAID adalah untuk mempermudah masyarakat maupun perangkat desa dalam melakukan aktifitas terkait dengan administrasi desa seperti permohonan pembuatan surat menyurat, selain itu desa mampu mengelola secara mandiri data penduduk yang ada pada desa tersebut. Menurut Teo (2011) penerimaan terhadap teknologi didefinisikan sebagai “as a user’s willingness to employ technology for the tasks it is designed to support” yang berarti kesiapan terhadap teknologi merupakan sebuah keinginan atau niat suatu pengguna untuk menggunakan dan mengaopsi teknologi untuk mendukung kegiatan yang dilakukan. Pernyataan ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan Afifah dkk. (2011) bahwa faktor people merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap penerimaan suatu teknologi. Layanan TI seperti SAID perlu dilakukan suatu pengukuran untuk melihat sejauh mana kesiapan pengguna terhadap layanan ini. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan pengguna salah satunya dengan menggunakan Framework STOPE. Framework STOPE merupakan pengembangan dari metode Linstone yang meneliti perkembengan teknologi dengan berfokus pada tiga domain utama yaitu Technology, Organization dan People. Bakry yang merupakan penggagas kerangka STOPE menambahkan dua item yaitu Strategy dan Environment sehingga menjadi STOPE (Al-Osaimi, 2007). Framework STOPE terdiri dari 5 domain utama yaitu Strategy, Technology, Organization, People dan Environment.