dc.description.abstract | Berdasarkan hasil salah satu studi internasional yang mengukur prestasi
matematika dan sains siswa, yaitu TIMSS (Trends in Mathematics and Science
Study) oleh IEA (The International Association for the Evaluation of Educational
Achievement), peserta dari Indonesia menjawab soal matematika dengan benar
pada soal pemahaman lebih tinggi dibandingkan dengan soal penerapan dan
penalaran. Dalam Taksonomi Bloom aspek pemahaman dan penerapan termasuk
dalam kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skill),
sedangkan aspek penalaran termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skill). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa Indonesia masih rendah karena siswa hanya menguasai aspek
pemahaman konsep. Siswa harus terus dilatih untuk memiliki kemampuan
berpikir tingkat tinggi dengan cara memberi soal yang memiliki banyak cara
penyelesaian dan banyak jawaban benar (soal open-ended).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal matematika tipe openended
materi SPLDV yang valid dan reliabel serta mengukur level kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan hasil tes. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk berupa
soal open-ended dengan materi SPLDV. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Lamongan dengan subjek uji coba adalah siswa kelas VIII B
pada tanggal 15 Juni 2019 tahun ajaran 2018/2019 semester genap. Prosedur
penelitian ada 4 tahap yaitu: (1) tahap preliminary; (2) tahap self evaluation; (3)
tahap prototyping yang meliputi validasi, evaluasi dan revisi; dan (4) tahap field
test. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode angket dan tes. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi
analisis validitas soal, reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda
soal.
Pada awalnya, soal yang dibuat sebanyak 4 soal dengan waktu
penyelesaian 70 menit. Setelah proses validasi pertama, karena beberapa faktor
seperti kurangnya waktu dan lain-lain maka soal diubah menjadi hanya 2 soal
dengan waktu penyelesaian 60 menit. Kemudian dilakukan proses validasi
kembali, soal nomor 1 menurut validator tidak menunjukkan indikator analisis,
sehingga harus diganti dengan soal yang berbeda serta dilakukan beberapa revisi
pada soal nomor 2 agar lebih mudah dipahami serta waktu penyelesaian
ditambahkan menjadi 70 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal
open-ended yang dikembangkan layak digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa SMP. Hal tersebut berdasarkan data hasil uji validitas
dengan nilai 𝑉𝑎 = 2,89 dengan interpretasi valid. Reliabilitas soal yang
digunakan pada penelitian ini adalah 0,807 dengan interpretasi sangat tinggi.
Tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah 0,33 dengan interpretasi sedang dan
tingkat kesukaran soal nomor 2 adalah 0,31 dengan interpretasi sedang. Daya
pembeda (DP) soal nomor 1 adalah 0,34 dengan interpretasi baik dan daya
pembeda (DP) soal nomor 2 adalah 0,29 dengan interpretasi cukup baik.
Berdasarkan data hasil uji coba di lapangan juga diketahui bahwa secara
keseluruhan dari 30 siswa kelas VIII B MTs Negeri 1 Lamongan yang memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori sangat baik berjumlah 11
siswa, kategori baik berjumlah 6 siswa, kategori cukup berjumlah 6, kategori
kurang berjumlah 7 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan guru lebih sering memberi
latihan soal bertipe open-ended agar siswa dapat meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tingginya, refleksi diri bagi siswa untuk lebih sering mencoba
latihan soal bertipe open-ended agar lebih memahami pentingnya proses
menyelesaikan suatu permasalahan bukan hanya jawaban yang benar, serta bagi
peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan soal open-ended untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pokok bahasan yang lain. | en_US |