dc.description.abstract | Tanam Paksa di Jawa dilakukan di daerah Gubernemen yang terdiri dari 18
wilayah Karesidenan, salah satunya adalah Besuki. Karesidenan Besuki dijadikan
daerah Pelaksanaan Tanam Paksa karena memiliki tanah yang subur, banyak
tersedianya tanah pertanian, serta keadaan penduduk yang jumlahnya mencukupi
untuk dijadikan sebagai tenaga kerja dalam produksi tanaman ekspor, meskipun
untuk meningkatkan jumlah penduduk masih harus mendorong migrasi orang-orang
Madura dan Jawa ke wilayah Besuki. Tanam paksa di Karesidenan Besuki banyak
memberi keuntungan, diantaranya kebebasan dalam pajak tanah, serta menerima upah
tertinggi diantara karesidenan lain.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi
Geografis, Demografi dan Sistem Pemerintahan di Karesidenan Besuki pada Masa
Tanam Paksa tahun 1830-1870?; (2) Bagaimana Pelaksanaan Tanam Paksa di
Karesidenan Besuki Tahun 1830-1870?; (3) Bagaimana Dampak Sistem Tanam
Paksa terhadap kehidupan masyarakat Karesidenan Besuki?. Sedangkan tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis adalah: (1) mengetahui dan mengkaji kondisi geografis,
demografi dan sistem pemerintahan di Karesidenan Besuki pada masa Tanam Paksa;
(2) mengetahui dan mengkaji pelaksanaan Tanam Paksa di Karesidenan Besuki tahun
1830-1870; (3) mengetahui dan mengkaji dampak tanam paksa terhadap kehidupan
masyarakat Karesidenan Besuki. Manfaat penelitian ini adalah: (1) bagi penulis dapat
dijadikan sebagai latihan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah; (2) bagi
pembaca dapat menambah wawasan mengenai Sistem Tanam Paksa di Karesidenan Besuki Tahun 1830-1870; (3) bagi calon guru sejarah dapat menambah penguasaan
materi Sejarah Nasional Indonesia dan materi Sejarah Lokal, sebab materi ini
merupakan salah satu kompetensi seorang guru dalam mengajar; (4) bagi almamater
FKIP Universitas Jember merupakan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
dharma penelitian serta dapat menambah khasanah kepustakaan Universitas Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan
sosial ekonomi dan teori konflik Marx. Metode penelitian tersebut terdiri atas
heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan Tanam Paksa di Besuki
didasarkan atas pertimbangan beberapa potensi dan kondisi Karesidenan Besuki yang
mendukung dalam Pelaksanaan Tanam Paksa, diantaranya yaitu: kondisi geografis
Karesidenan Besuki yang memiliki tanah subur sehingga merupakan modal utama
dalam penyediaan bahan pertanian, Keadaan penduduk yang mayoritas penduduknya
bekerja sebagai petani, dan sistem pemerintahan yang berdasarkan ikatan feodal dan
ikatan desa, Dalam Pelaksanaan tanam Paksa, tanaman yang diutamakan adalah
tanaman kopi dan tebu serta ditunjang oleh pembangunan infrastuktur jalan, jembatan
serta saluran irigasi. Perubahan sosial yang ditimbulkan Tanam Paksa antara lain
adalah bertambahnya jumlah penduduk Besuki yang semula berpenduduk jarang
menjadi padat serta terjadi kenaikan standar kesejahteraan hidup masyarakat Besuki.
Sedangkan perubahan ekonomi yang terjadi adalah beralihnya sistem ekonomi
subsistensi ke sistem ekonomi komersial yang menyebabkan berkembangnya sistem
ekonomi uang dalam masyarakat pedesaan serta masuknya modal swasta.
Saran yang diberikan: (1) bagi pembaca hendaknya memiliki tanggung jawab
serta jiwa dan semangat yang tinggi dalam menggapai cita-cita nasional Bangsa
Indonesia; (2) bagi masyarakat luas hendaknya dapat memanfaatkan dan memelihara
infrastruktur jalan, jembatan dan saluran irigasi yang ada; (3) bagi calon guru sejarah
bisa lebih menguasai materi pelajaran agar dalam proses pembelajaran materi dapat
tersampaikan pada peserta didik dengan baik. | en_US |